Aplikasi milik ByteDance yakni TikTok mau memangkas jumlah karyawannya di India. Langkah ini setelah TikTok dilarang beroperasi di India.
"Kami telah bekerja dengan gigih untuk mematuhi perintah India dari bulan Juni, meskipun kami tidak menyetujuinya. Mengingat kurangnya feed back dari pemerintah tentang bagaimana menyelesaikan masalah ini dalam 7 bulan ke depan, dengan sangat sedih kami memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja kami di India, "kata TikTok dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari CNBC, Rabu (27/1/2021).
Interim head of TikTok Vanessa Pappas mengatakan, perusahaan telah bekerja tanpa lelah untuk menghindari langkah PHK terhadap karyawan perusahaan. Namun, perjuangan itu tak bisa dipertahankan lebih lama lagi karena pemerintah India tak kunjung mencabut larangan penggunaan TikTok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: TikTok Akan Diblokir di India Selamanya |
"Namun, kami tidak dapat secara bertanggung jawab untuk tetap memiliki staf penuh sementara aplikasi kami tetap tidak beroperasi. Meskipun kami tidak tahu kapan kami akan kembali ke India, kami yakin dengan ketahanan kami, dan ingin melakukannya di masa mendatang," jelas Pappas dalam sebuah memo yang dibagikan kepada karyawan di India.
Perusahaan memutuskan hanya akan mempertahankan sebagian kecil karyawan yang punya peran penting di India. Di sisi lain, prospek TikTok di negara lain sangatlah kuat, sedangkan di India ada tantangan besar dari persoalan politik. Padahal, sebelum larangan dari pemerintah, India adalah salah satu pasar terbesar TikTok.
Sebagai informasi, pemerintah India telah memblokir 118 aplikasi buatan China, termasuk TikTok. Larangan itu disebabkan oleh bentrok India dan China di perbatasan kedua negara, tepatnya perbatasan pegunungan Himalaya di wilayah Ladakh. Bentrok itu mengakibatkan kematian sedikitnya 20 tentara India.