Pandemi Bikin Eropa Babak Belur: Resesi hingga Pengangguran Naik

Pandemi Bikin Eropa Babak Belur: Resesi hingga Pengangguran Naik

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 04 Feb 2021 09:57 WIB
Lebih dari 200 Ribu Kematian Tercatat di Eropa Akibat Virus Corona
Ilustrasi/Foto: DW (News)
Jakarta -

Hampir setahun ini pandemi COVID-19 telah membuat ribuan bisnis di Eropa terpuruk dan berjuang melawan pembatasan wilayah (lockdown). Harapan pemulihan sempat ada namun Desember 2020 pemerintah di seluruh Eropa melakukan lockdown lagi.

Dikutip dari CNN, Kamis (4/1/2021) lockdown dilakukan akibat lonjakan kasus COVID-19 dan membuat ekonomi Eropa masuk jurang resesi. Seperti, perekonomian Uni Eropa kembali dalam resesi setelah PDB berkontraksi lagi pada kuartal IV-2020.

Negara-negara utama Uni Eropa, termasuk Jerman dan Prancis masih terus berjuang di awal 2021. Pada saat yang sama, kekurangan vaksin COVID-19 mengancam lockdown yang lebih panjang dan menunda pemulihan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PDB Inggris juga kemungkinan menyusut dalam tiga bulan terakhir tahun lalu, dan dirugikan oleh lockdown dan Brexit kuartal ini. Ketika pandemi COVID-19 berlarut-larut, paket dukungan yang didanai negara yang telah membuat bisnis tetap bertahan mencapai batasnya.

Terlepas dari dukungan pemerintah, menurut Eurostat tingkat pengangguran Uni Eropa mencapai 7,5% pada bulan Desember. Itu berarti 16 juta pria dan wanita menganggur dan meningkat hampir 2 juta dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENT

Sementara di Inggris, menurut Kantor Statistik Nasional jumlah orang yang mengklaim tunjangan pengangguran, termasuk yang bekerja dengan pendapatan rendah, meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 2,6 juta antara Maret dan Desember.

Tanpa dukungan pemerintah lebih lanjut, Federasi Bisnis Kecil Inggris memperkirakan bahwa lebih dari 250.000 perusahaan bisa bangkrut selama 12 bulan ke depan.

Menurut laporan November oleh Kantor Statistik Nasional Inggris, sepertiga perusahaan di sektor akomodasi dan layanan makanan tidak yakin bahwa mereka akan bertahan selama tiga bulan ke depan.

Sektor bisnis pariwisata juga makin terpuruk akibat pandemi COVID-19. Terutama negara-negara favorit bagi wisatawan seperti Prancis, Italia, Portugal, Spanyol dan Yunani. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia PBB, Eropa mencatat penurunan wisatawan sebanyak 70% pada tahun 2020, atau lebih dari 500 juta lebih sedikit turis internasional.

Lihat Video: Prancis Tutup Pintu bagi Negara Non-Uni Eropa

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads