KRL Yogya-Solo Operasi Full 10 Februari, Tarif Rp 8 Ribu

KRL Yogya-Solo Operasi Full 10 Februari, Tarif Rp 8 Ribu

Pradito Rida Pertana - detikFinance
Kamis, 04 Feb 2021 14:11 WIB
Karyawan membersihkan bagian pegangan tangan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta-Solo saat uji coba terbatas di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Rabu (20/1/2021). KRL jalur Yogyakarta-Solo dijadwalkan uji coba secara terbatas dengan instansi pemerintahan dan pemangku kepentingan terkait hingga 31 Januari mendatang. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/wsj.
Foto: PIUS ERLANGGA
Yogyakarta -

Kereta rel listrik (KRL) Yogya-Solo mulai beroperasi 10 Februari. Masyarakat dapat menikmati layanan tersebut dengan membayar Rp 8.000.

"Jadi per tanggal 10 Februari KRL Yogya-Solo resmi dikomersilkan dengan tarif flat Rp 8.000," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba saat ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Kamis (4/2/2021).

Setelah beroperasi penuh, Anne mengungkapkan akan ada 20 perjalanan KRL setiap harinya. Di mana 10 perjalanan Yogya-Solo dan 10 perjalanan Solo-Yogya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KRL akan melayani naik dan turun para pengguna di 11 stasiun yaitu Stasiun Yogyakarta, Lempuyangan, Maguwo, Brambanan, Srowot, Klaten, Ceper, Delanggu, Gawok, Purwosari, dan Solo Balapan," katanya.

Sedangkan tempuh perjalanan KRL ini rata-rata sekitar 68 menit, Anne menilai waktu tersebut lebih cepat dibandingkan perjalanan KA Prameks dengan waktu tempuh rata-rata selama 75 menit dengan pemberhentian di 7 stasiun.

ADVERTISEMENT

"Kecepatan maksimal perjalanan KRL ini bisa sampai 90 km/jam. Sedangkan kecepatan maksimal perjalanan KA Prameks secepat 78-80 km/jam," ucapnya.

Dalam jumlah kapasitas penggunapun, setiap perjalanan KRL lebih banyak dalam melayani penggunanya. Dengan jumlah 4 kereta disetiap trainsetnya, KRL pada masa normal dapat melayani 1.500 orang dalam satu kali perjalanan, namun dalam masa pandemi ini KAl Commuter mengatur kapasitas pengguna sebanyak 74 orang perkereta.

Sementara untuk kereta Rel Diesel (KRD) Prambanan Ekspres (Prameks), Anne menyebut tetap ada. Nantinya Prameks hanya akan melayani rute Kutoarjo-Yogyakarta dengan 8 perjalanan pulang pergi setiap harinya.

"Prameks ada tapi hanya dari Kutoarjo-Yogya dengan harga Rp8 ribu. Jadi kalau Kutoarjo-Solo harus 2 kali naik kereta, pertama Prameks dan berlanjut dengan KRL," ucapnya.

Terkait cara mendapatkan tiket untuk KRL Yogya-Solo, Anne menyebut menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dari KAI Commuter maupun kartu uang elektronik dari bank yaitu E-money Mandiri, Flazz BCA, BRIZZI, dan BNI Tap Cash. Di mana KMT telah dijual di seluruh stasiun KRL dengan harga Rp30 ribu sudah termasuk saldo Rp10 ribu tarif satu kali perjalanan KRL adalah Rp8 ribu tarif flat.

"Besaran tarif ini sama dengan tarif KA Prameks relasi Yogya-Solo PP yang ada sekarang. Sementara untuk KA Prambanan Ekspres Kutoarjo-Yogya tarifnya juga Rp8 ribu dengan cara reservasi dan pembelian melalui KA Access seperti selama ini," katanya.

Dia menambahkan, KAI Commuter memberlakukan peraturan-peraturan dalam melakukan perjalanan KRL terkait penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan masker tiga lapis atau masker medis, mencuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL, menjaga jarak dengan mematuhi marka yang ada di stasiun ataupun KRL, serta peraturan tambahan lainnya seperti pemeriksaan suhu tubuh calon pengguna, larangan berbicara secara langsung maupun menggunakan HP dan larangan makan/minum diatas KRL.

Selain itu, pihaknya mengimbau para pengguna KRL dan KA Prameks untuk memperhatikan penyesuaian jadwal perjalanan yang baru dan besaran tarif sesuai relasi tujuan pengguna. Untuk dapat melihat seluruh jadwal dan tarif perjalanan KRL dan KA Prameks, pengguna bisa mengakses aplikasi KRL Access yang dapat diunduh melalui Android dan ios.

Lihat Video: Menjajal Uji Coba Perdana KRL Yogyakarta-Solo

[Gambas:Video 20detik]



(hns/hns)

Hide Ads