Tol Cipali yang Amblas Ditutup 1,5 Bulan, Pengiriman Paket Bisa Telat

Tol Cipali yang Amblas Ditutup 1,5 Bulan, Pengiriman Paket Bisa Telat

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 10 Feb 2021 15:42 WIB
Foto udara jalan tol ambles di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (9/2/2021). Jalan tol Cipali KM 122 ambles pada hari Selasa (9/2) pukul 03.00 dini hari dan mengakibatkan penutupan satu jalur arah Cirebon-Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/hp.
JALAN TOL CIKOPO PALIMANAN KM 122 AMBLAS/Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta -

Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta amblas. Kondisi tersebut akan berimbas ke distribusi barang di Jawa.

Untuk mencegah kejadian ini terulang, lokasi jalan yang longsor akan ditutup selama 1,5 bulan. Selain itu, juga akan dibangun 2 lajur sementara di median (detour) sepanjang 200 meter dari KM 122+300 hingga KM 122+500 dengan waktu pengerjaan 10 hari.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengungkapkan keterlambatan pengiriman barang pasti akan terjadi karena jalur Pantura dan Tol Cipali merupakan akses utama logistik untuk angkutan darat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keterlambatan pasti terjadi karena akses utama logistik hampir terputus, jalur utama Pantura dan Tol Cipali sangat penting karena 90% pergerakan barang di Jawa lewat angkutan darat truk," ujar Zaldy kepada detikcom, Rabu (10/2/2021).

Zaldy berharap pemerintah mempersiapkan jalur alternatif menggantikan Tol Cipali yang amblas.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah perlu siapkan jalur alternatif untuk menggantikan Tol Cipali, yang paling cepat adalah jalur Pantura harus segera kembali normal dari banjir. Dan juga jalur kereta api yang juga terkena banjir di Semarang," katanya.

Ia mengatakan, jalur kapal RORO dari pelabuhan Patimban ke Surabaya dan Semarang juga bisa dijadikan alternatif.

Direktur Utama JNE, Muhammad Feriadi mengungkap sejauh ini pengiriman masih terbilang aman dan sesuai Service Level Agreement (SLA). Namun, dia mengungkap jika jalur itu akan tutup tentu akan ada keterlambatan.

"Mungkin saja bisa ada keterlambatan. tapi seberapa besar saya belum bisa berani katakan, karena masih ada moda tranportasi lain yang bisa kita gunakan. Contoh kereta api, dan alternatif lainnya. Jadi selama masih ada dalam komitemen kita dengan pelanggan, pengiriman masih aman," ujar Feriadi dihubungi terpisah.

Dia berharap pemerintah bisa segera mengatasi masalah ini. Karena jika tidak segera diatasi dan prosesnya lama, yang dikhawatirkan dampaknya akan semakin besar.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak Video: Tol Cipali Amblas, Target Perbaikan Selesai 20 Hari

[Gambas:Video 20detik]



Sementara Key Account J&T Express, Iwan Senjaya mengatakan pihaknya mendukung keputusan pemerintah. Dia pun menjamin pengiriman barang akan dilakukan seoptimal mungkin melalui jalur alternatif darat lain.

"Untuk pengiriman tidak akan terlalu berdampak karena akan kami atur seoptimal mungkin dengan jalur alternatif baik darat maupun udara sehingga paket pelanggan yang dikirimkan dapat sampai di tujuan sesuai dengan SLA," katanya.

Dia menjelaskan hingga saat ini pengiriman tidak terlalu terpengaruh karena pengiriman di J&T Express mayoritas menggunakan jalur udara. Kendala saat ini hanya untuk jalur darat dengan bertambahnya waktu pengiriman.

"Apabila ada keterlambatan yang terjadi, estimasinya sekitar 1-2 jam dari normalnya namun J&T Express akan mengoptimalkan pengiriman," ujar Iwan.


Hide Ads