Untuk mulai berbisnis saat ini sangat mudah dengan pesatnya perkembangan teknologi. Mulai dari media sosial, platform e-commerce, dan sebagainya bisa jadi lapak semua pebisnis untuk berdagang, baik pebisnis modal besar, maupun modal kecil pun bisa sukses.
Bahkan, ada sejumlah pebisnis yang menceritakan kisah suksesnya berbisnis dengan modal nggak sampai Rp 100 ribu! Siapa saja orang-orang itu? Apa saja bisnisnya? Simak rangkuman berikut:
1. Bisnis Skincare Modal Rp 75 ribu
Mia Emilya, pemilik Aubree Skin, adalah salah satu pebisnis sukses yang merintis dengan modal kecil. Ia memulai bisnis produk perawatan wajahnya itu pada tahun 2016 dengan modal hanya Rp 75 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aubree Skin menawarkan berbagai jenis produk perawatan wajah berkualitas dengan harga terjangkau. Beberapa produk unggulannya seperti Niacinamide Booster, Botanical Calendula Toner dan Centella Herb Serum.
Awalnya, iamengalami banyak kendala. Namun, Mia terus melakukan riset pasar untuk mengetahui tren dan kebutuhan masyarakat. Ia memasarkan produknya di Tokopedia. Kini, iai telah menjual lebih dari 20 ribu produk.
"Tanpa koneksi dan dengan modal awal hanya Rp 75.000, mimpi saya sejak SMA akhirnya terwujud melalui usaha Aubree Skin. Setelah berkolaborasi dengan berbagai ahli formulator, produk kami akhirnya mulai dipasarkan pada 2018," ujar Mia.
Mau tahu lebih lanjut perjalanan bisnis Mia? Cek selengkapnya di bawah ini
2. Bisnis Makanan Olahan dari Salak Modal Rp 50 ribu
Shelly (45) adalah pebisnis makanan dan minuman olahan dari buah salak yang memulai bisnisnya hanya dengan modal Rp 50 ribu pada tahun 2016. Uang tersebut digunakan untuk membeli bahan baku salak dan pelengkap lainnya.
Mengapa buah salak? Shelly mengatakan, kala itu buah salak sering ada di rumahnya. Awalnya dia hanya mengolah salak menjadi brownies salak (brownlak). Namun, seiring waktu menu yang dijual semakin bertambah seperti kukis salak (kuklak), sambal ebi salak (sambilak), ayam geprek sambilak, kerupuk salak (kruplak), kopi biji salak (kojilak), teh kulit salak (tehkulak), sari buah salak (sarlak), dan asinan salak (sinlak).
"Saya sukanya ngolah-ngolah makanan, terus yang ada di rumah waktu itu bapak seringnya beli salak untuk makanan, jadi mulainya dari yang mudah di dapur terus mulai ngolah-ngolah salak. Awalnya dulu dari brownies, terus saya posting-posting saja di sosial media ternyata responsnya nggak disangka. Setelah itu saya berpikir kayaknya oke nih kalau diseriusin," kata Shelly kepada detikcom, Senin (30/11/2020).
Awalnya dia menjalankan bisnis salak ini hanya dari rumah, sampai akhirnya semakin berkembang dengan memiliki dapur sendiri beserta 3 pegawai, dilengkapi berbagai macam alat yang mendukung, serta outlet di Bekasi. Bisnisnya semakin berkembang hingga omzet yang diraihnya bisa Rp 20 juta per bulan.
Mau tahu lebih lanjut tentang perjuangan Shelly menjalankan bisnis makanan/minuman dari salak? Ini berita selengkapnya
lanjut ke halaman berikutnya
3. Bisnis Hidroponik Tanpa Modal!
Berbeda dengan kisah 2 pebisnis di atas, kali ini ada seorang pebisnis yang memulai modal tanaman hidroponik tanpa mengeluarkan modal sepeserpun. Orang itu adalah Ridwan Satria, pemilik toko Purie Garden.
Ia memulai usaha ini bersama sang istri yang memang hobi berkebun di depan rumah. Kebetulan Ridwan juga lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan juga berpengalaman kerja di bidang agriculture. Modal yang digunakan saat awal bisa dibilang nol, karena dia bersama istrinya bekerja sama dengan supplier di desa-desa yang kebingungan memasarkan hasil tani mereka.
Kemudian, ia membuat website dan akun Facebook untuk berjualan kecil-kecilan. Dia memang menyasar segmen urban farming dan menyasar perkotaan dengan menjual paket-paket yang terjangkau.
"Paling best seller di Purie Garden itu adalah starter kit, naik 300% dari hari biasa sebelum pandemi. Ini luar biasa ya karena momennya pas banyak yang WFH, kita juga mulai gencar promosi di media sosial," kata Ridwan pemilik toko hidroponik Purie Garden saat berbincang dengan detikcom.
Selengkapnya baca di bawah ini