Lembaga Pengelola Investasi (LPI) akhirnya terbentuk ditandai dengan selesainya pembentukan jajaran direksi. Di sisi lain, meski baru terbentuk potensi investasi ratusan triliun rupiah sudah menanti LPI.
Dirut LPI Ridha Wirakusumah mengatakan pihaknya sudah mendapatkan beberapa daftar potensi investasi pada sektor infrastruktur. Jumlahnya diprediksi bisa mencapai US$ 9,5 miliar alias Rp 133 triliun (dalam kurs Rp 14 ribu).
"Cukup banyak daftar infrastruktur yang kami earmark. Kalau saya kutip sedikit pak Erick, ada US$ 9,5 miliar di pipeline yang mungkin bisa kita lihat," kata Ridha dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/2/2021).
Kini pihaknya akan mulai fokus mempelajari tawaran-tawaran investasi yang sudah berdatangan. "Kami akan lihat secara seksama untuk make sure bahwa proyek itu betul-betul bisa bawa good return for us dan our co-investors," kata Ridha.
Ridha juga menjelaskan pihaknya diminta untuk fokus mencari investasi dan mitra investor untuk proyek-proyek infrastruktur, khususnya pada proyek jalan tol.
Alasannya, infrastruktur jalan tol memiliki dampak turunan yang tinggi. Di sisi lain, investasinya pun tidak menelan uang yang sedikit.
"Kalau mandat pertama kan lihatlah ke infrastruktur, itu kan banyak, maka akan dipilah lagi. Cuma kita akan konsentrasikan toll road dulu," ujar Ridha.
"Kenapa? Karena multiplier effect-nya tinggi sekali, kedua nilai investasinya tinggi sekali," pungkasnya.
(hal/ara)