Melansir Coin Telegraph, Selasa (16/2/2021), berdasarkan survei CitiBank baru-baru ini hanya sekitar 7% dari populasi, atau 504.000 individu yang memiliki cukup aset untuk memenuhi ambang batas sebagai investor profesional.
Dalam komentar ke South China Morning Post, badan industri Global Digital Finance memperingatkan bahwa undang-undang itu kemungkinan akan mendorong pedagang ritel bermigrasi ke platform yang tidak diatur alias ilegal.
Global Digital Finance mewakili pertukaran mata uang kripto seperti BitMEX, Huobi, Coinbase dan OKCoin dan telah menjadi yang terdepan dalam upaya industri untuk melawan undang-undang itu.
Baca juga: Naik Lagi! Harga Bitcoin Tembus Rp 700 Juta |
Layanan Keuangan Hong Kong dan Biro Keuangan pertama kali menerbitkan proposal pada November 2020. Itu sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat langkah-langkah Anti-Pencucian Uang dan Pembiayaan Kontra-Teroris. Langkah tersebut sejalan dengan upaya untuk menyelaraskan regulasi domestik dengan rekomendasi dari Financial Action Task Force atau FATF.
Namun proposal biro tersebut melebihi persyaratan kerangka kerja FATF, menggemakan sikap keras terhadap perdagangan mata uang kripto di China daratan.
Ketua dewan penasihat Global Digital Finance, Malcolm Wright telah menunjukkan bahwa anggota FATF Singapura, Inggris Raya, dan Amerika Serikat semuanya terus mengizinkan pedagang ritel untuk mengambil bagian dalam pasar cryptocurrency.
Sepanjang Januari, pemerintah berkonsultasi dengan anggota masyarakat dan badan industri. Kini setelah masa konsultasi hampir berakhir, proposal tersebut diharapkan dapat diubah menjadi RUU dan diperkenalkan ke dewan legislatif Hong Kong di akhir tahun.
Seorang perwakilan dari Asosiasi Bitcoin Hong Kong baru-baru ini berpendapat bahwa membatasi individu ritel dalam mengakses Bitcoin akan melampaui tujuan pemerintah dalam mempromosikan inovasi dan inklusi keuangan.
Pembatasan yang diusulkan juga dapat meluas ke ATM Bitcoin (BTC) dan secara signifikan akan memperluas kewenangan aturan lisensi kripto yang ada di Hong Kong untuk bisnis.
Baca juga: Serba-serbi Bitcoin di RI |
Saksikan juga 'Membaca Dampak yang Timbul Usai Elon Musk Investasi ke Bitcoin':
(toy/eds)