Jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi kian meningkat tajam lantaran pengangguran. Kenaikan angka kemiskinan di Jambi tercatat sejak Maret-September 2020 mencapai 7,97 persen meningkat 0,46 persen dibandingkan September 2019 lalu.
"Jumlah penduduk miskin itu terdata pada Maret-September 2020 ada sebanyak 288,10 ribu orang naik 14,73 ribu orang pada September 2019," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi, Wahyuddin dalam keterangan keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).
Pada Maret hingga September 2020 angka kemiskinan untuk di perkotaan naik sebesar 0,81 persen, sedangkan pedesaan naik sebesar 0,17 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyuddin menjelaskan ada berapa faktor penyebab bertambahnya penduduk miskin di Jambi selain disebabkan tingkat pengangguran naik, juga karena terdampak Covid-19. Juga disebabkan dari faktor komoditi makanan dan bukan makanan.
"Untuk Agustus 2020 sebesar 5,13 persen terjadi kenaikan sebesar 1,07 persen poin dibandingkan Agustus 2019 yang sebesar 4,06 persen. Di bulan Agustus 2020 itu ada 252,88 ribu penduduk usia kerja terdampak Covid-19 dengan rincian 18,79 ribu penduduk menjadi pengangguran dan sebanyak 13,74 ribu penduduk tidak bekerja," ujar Wahyuddin.
Wahyuddin juga menambahkan, komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan perkotaan yang relatif sama dengan di pedesaan, di antaranya adalah beras, filter rokok kretek, cabe merah, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie instan, dan kue basah.
"Sumbangan garis kemiskinan makanan ini pada September 2020 tercatat 74,64 persen, sementara di perdesaan jauh lebih tinggi yang mencapai 77,03 persen," terang Wahyuddin.
"Untuk komoditi bukan makanan, yaitu biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, air, dan pakaian jadi, juga jadi pengaruh meningkatnya angka kemiskinan.
Bahkan angka kemiskinan di Jambi pada September 2020 lalu itu mencapai urutan kelima terbanyak di Sumatera dari data BPS Jambi. Di periode Maret-September 2020 lalu itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga menunjukkan peningkatan.
(hns/hns)