Gaji Rp 250 juta per bulan sempat heboh jadi perbincangan warganet di media sosial. Ada yang menjadikan penghasilan segitu sebagai kriteria memilih pasangan, ada juga yang mencari tahu bagaimana cara mendapatkannya.
Berikut 3 fakta hebohnya gaji Rp 250 juta/bulan:
1. Kronologi
Munculnya perbincangan tentang gaji Rp 250 juta berawal dari pertanyaan penulis kenamaan Tanah Air, Jenny Jusuf soal kriteria pasangan idaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bebs, kalian punya kriteria penghasilan minimal calon pasangan nggak? Misalnya harus di atas 10jt, harus lebih tinggi dr kalian, dll. alasannya?," tanya akun @JennyJusuf dikutip detikcom, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Hitung-hitungan Gaji dan Tunjangan PNS 2021 |
Cuitan itu kemudian ditanggapi oleh influencer Andrea Gunawan. Dia menyebut bahwa penghasilan pasangannya harus Rp 250 juta per bulan dan memiliki dana pensiun agar bisa menyeimbangkan dirinya.
"250jt per bulan minimal dan udah siapin dana pensiun juga, kalau nggak, jomplang nanti," jawab Andrea Gunawan lewat akunnya @catwomanizer.
2. Profesi
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira mengatakan beberapa pekerjaan memang ada yang bisa mengantongi gaji Rp 250 juta per bulan. Profesi itu berasal dari kalangan pengacara hingga manajer di sebuah perusahaan properti besar.
"Pekerjaan yang punya gaji sebesar itu ada beberapa kategori: Konten kreator/influencer digital, pengacara, digital marketing/developer/profesi berkaitan IT ekonomi digital, manajer di perusahaan properti raksasa, CEO perusahaan startup yang statusnya unicorn/decacorn," kata Bhima.
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menambahkan profesi lainnya yang bisa menghasilkan gaji Rp 250 juta per bulan adalah berbisnis di sektor energi atau pertambangan, bisnis properti, bisnis multi-level marketing (MLM), hingga bisnis agen asuransi.
"Dengan gaji segitu kira-kira yang memungkinkan posisinya atau pekerjaannya misalnya kayak CEO atau bos-bos, owner perusahaan-perusahaan mineral atau pertambangan, energi seperti itu bukan hal yang aneh. Bisnis MLM, bisnis properti, bisnis agen asuransi itu bukan hal yang tidak mungkin kalau mereka bisa mencapainya di usia millenial," tuturnya.
3. Rata-rata Gaji Buruh
Rata-rata gaji masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai buruh/pegawai senilai Rp 2,92 juta per bulan. Hal itu berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020.
Rata-rata upah tertinggi dimiliki oleh warga DKI Jakarta sebesar Rp 4,59 juta, Kepulauan Riau Rp 4,07 juta dan Papua Rp 3,98 juta per bulan. Sedangkan paling rendah dirasakan oleh warga Jawa Tengah sebesar Rp 2,25 juta, Nusa Tenggara Timur (NTT) 2,23 juta, dan Sulawesi Barat Rp 2,19 juta per bulan.
Rata-rata upah buruh hingga Februari 2020 paling besar ada di sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 5,1 juta per bulan. Kemudian sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar Rp 4,15 juta per bulan, informasi dan komunikasi Rp 4,08 juta per bulan.
Selanjutnya ada di sektor pengadaan listrik dan gas sebesar Rp 3,99 juta per bulan serta pekerjaan administrasi pemerintah sebesar Rp 3,98 juta per bulan. Rata-rata upah buruh laki-laki lebih besar daripada perempuan di mana laki-laki Rp 3,18 juta per bulan dan perempuan Rp 2,45 juta per bulan.
Lihat Video: IDI Singgung Kemenkeu Soal Diskriminasi Gaji Nakes