Mau Dapat Cuan dari 'Dandani' Mainan? Baca Dulu Tips dari yang Ahli

Liputan Khusus

Mau Dapat Cuan dari 'Dandani' Mainan? Baca Dulu Tips dari yang Ahli

Hendra Kusuma - detikFinance
Minggu, 21 Feb 2021 19:44 WIB
Mobil-mobilan hasil modifikasi Bhakti Aris Wandari di rumahnya Dusun Sorogaten, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Foto: Eko Susanto/detikcom
Jakarta -

Tidak ada yang menyangka bahwa jasa 'dandani' mainan ternyata membuahkan hasil yang cukup besar setiap bulannya. Bahkan usaha jasa ini dinilai bakal langgeng dan terus digandrungi para penghobinya setiap tahun terus bertambah.

Jasa 'dandani' maininan ini dikenal dengan istilah customizer dan biasanya akrab dikalangan para penghobi action figure dan diecast. Jasa modifikasi ini menerima permintaan customer yang ingin mengubah tampilan mainannya agar berbeda dari yang dikeluarkan oleh pabrik.

Omzet para pelaku jasa utak atik mainan ini bisa dari Rp 6 juta hingga belasan juta rupiah. Sebab, tarif jasanya ditentukan dengan tingkat kerumitan. Paling murah, biasanya hanya berlaku untuk proses pengecatan ulang atau painting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bisa mendapatkan penghasilan seperti itu, para pelaku jasa 'dandani' mainan ini pun bagi-bagi tipsnya. Untuk yang action figure, Katon Setiawan mengatakan modal utama yang harus dimiliki adalah rasa suka terhadap action figure itu sendiri.

"Kalau sudah suka, sambil berjalan dan ada kemauan, kalau teknik untuk painting dan lainnya banyak di internet dan forum, yang penting kemauan dulu," kata Katon kepada detikcom, Minggu (21/2/2021).

ADVERTISEMENT

Katon menyarankan, bagi yang ingin menekuni usaha ini pun sebaiknya mengikuti banyak komunitas agar hasil karyanya bisa diperkenalkan kepada para penghobi lainnya. Tujuannya, agar para penghobi tertarik dengan jasa kita ke depannya.

"Tapi saran saya jangan langsung komersil, jadi kenalin sebagai kreator dulu, jangan komersil dulu karena image-nya nanti susah," ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Iwan Rahadi, seorang customizer diecast. Dia mulai berkecimpung usaha 'dandani' mainan ini sejak 2018. Hingga saat ini dirinya berhasil menjual hasil karya serta mendapat orderan modifikasi dari luar negeri.

Untuk mencapai pada titik itu, Iwan mengungkapkan kuncinya adalah kerja keras dan terus mau belajar. Serta sebagai pelaku usaha harus memiliki konsep yang berbeda dengan yang sudah ada saat ini.

"Tentukan soul-nya ada di mana. Jadi bangun identitas, jangan ngikutin karya yang sudah ada," kata Iwan.

Sebagai pelaku usaha 'dandani' mainan, menurut Iwan dirinya terus riset agar mendapatkan referensi-referensi baru yang nantinya diimplementasikan dalam karyanya. Sebab selain menerima custom sesuai keinginan consumer, dia juga menjual hasil modifikasi yang sesuai dengan konsepnya sendiri.

Mengenai cara pemasaran, Katon dan Iwan bisa dimulai melalui komunitas terlebih dahulu dan juga di media sosial seperti Instagram dan Facebook. Menurut Mereka, komunikasi dari mulut ke mulut pun berdampak besar pada usaha 'dandani' mainan.

"Kalau di media sosial seperti Instagram caranya harus pakai hastag yang bisa menjangkau luas, misalnya #hotwheels atau apapun yang bisa dijangkau juga oleh orang luar negeri," kata Iwan.




(hek/dna)

Hide Ads