Jangan Sampai Gaji Habis buat Bayar Cicilan Mobil, Begini Tips Aturnya

Jangan Sampai Gaji Habis buat Bayar Cicilan Mobil, Begini Tips Aturnya

Soraya Novika - detikFinance
Selasa, 23 Feb 2021 19:45 WIB
Ilustrasi kredit mobil
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Baru-baru ini viral di media sosial curhatan warganet yang gajinya langsung habis setelah gajian buat bayar cicilan mobil. Dalam curhatannya tersebut, warganet ini menceritakan jika sebulan gaji yang didapatkan adalah Rp 6,5 juta. Lalu, penghasilan itu dipotong untuk cicilan mobil sebanyak Rp 3,1 juta. Sedangkan istrinya hanya diberi jatah Rp 1 juta.

Disebutkan pula jika ia harus memberikan orang tuanya Rp 800 ribu. Adapun untuk cicilan rumah harus dibayarkan Rp 900 ribu. Sementara untuk diri sendiri Rp 300 ribu. Di akhir video, ia menyebutkan jika hal itu terpaksa dilakukan karena 'kalau nggak nyicil gue nggak punya apa-apa'.

Menurut Chairman & President Asosiasi Perencana Keuangan IARFC (International Association of Register Financial Consultant) Indonesia, Aidil Akbar sebenarnya pengeluaran @aby_jay untuk nyicil mobil itu sudah jauh dari kata ideal. Sewajarnya, setiap rumah tangga hanya boleh mengeluarkan 30% dari pemasukannya untuk cicilan. Lebih dari itu, tentu sangat berisiko, ditambah lagi, ada biaya tambahan yang harus disiapkan salah satunya untuk perawatan mobil itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan gaji Rp 6,5 juta cicilan itu paling banyak harusnya 30% jadi kira-kira Rp 1,9 juta nggak nyampe Rp 2 juta harusnya, itu maksimalnya, itu cicilan KPR apapun sudah masuk di situ, sementara dia cicilan Rp 3,1 hampir 50% habislah duitnya buat bayar cicilan, terus dia ngasih orang tua Rp 800 ribu, ok lah, tapi ada cicilan rumah juga Rp 900 ribu, cicilan dia total Rp 4 juta itu, ya dah salah itu," ujar Aidil kepada detikcom, Selasa (23/2/2021).

Menurut Aidil, punya mobil bukan keharusan sebab moda transportasi saat ini sudah sangat beragam pilihannya. Mulai dari moda transportasi umum sampai sewa mobil pun ada.

ADVERTISEMENT

"Transportasi itu bukan kewajibanlah, lagi pula kalau punya transportasi pribadi itu ngitungnya jangan hanya cicilan, ada biaya bensin, tol, parkir, maintenance," katanya.

Jadi menurut Aidil sebelum mencicil mobil penting bagi siapapun menghitung betul seluruh pemasukan dan pengeluaran perbulannya terlebih dahulu. Lalu, kemudian hitung pula pengeluaran tambahan yang dibutuhkan untuk mengendarai hingga merawat mobil bahkan pajaknya sekaligus.

Bila total biaya yang dikeluarkan untuk mencicil mobil ditambah biaya tambahan tadi setara atau masih di bawah 30% pemasukan, silahkan saja mencicil mobil. Namun, jika lebih dari batas 30% pemasukan tersebut, maka sebaiknya diundur dulu niat hendak memiliki mobilnya.

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting Tejasari Assad juga punya pendapat serupa.

"Total cicilan maksimal 30% dari penghasilan," katanya.

Namun, bila tetap ingin punya mobil, Tejasari menyarankan agar bisa menambah sumber penghasilan selain mengandalkan gaji bulanan saja.

"Solusinya adalah harus mencoba 2 alternatif. Alternatif 1 hidup sehemat mungkin atau mencari penghasilan tambahan," katanya.

Bila pasangan satunya belum bekerja mungkin bisa mencari pekerjaan atau sumber penghasilan membantu pasangan untuk membayar cicilan.

"Jadi ya kerja sama aja dan saling diskusi, suami bayar apa, istri bayar apa," timpalnya.




(dna/dna)

Hide Ads