Bank Indonesia (BI) memberikan kelonggaran berupa ketentuan uang muka atau DP 0% kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor. Hal itu dianggap tidak akan efektif bila bank bekerja sendiri dalam mengimplementasikan DP 0%.
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengatakan, meskipun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan masih aman di kisaran 3%, itu karena ada kebijakan relaksasi yang membuat debitur yang terdampak COVID-19 masuk dalam kategori lancar. Tapi di 2022, setelah relaksasi ini selesai maka risiko atas kredit yang disalurkan (loan at risk) akan naik.
"Jadi kemungkinan akan ada dari 23% ini yang tidak tertagih. Berarti NPL-nya bisa jadi ketika relaksasi selesai langsung bisa double digit kan. Nah itu yang tidak diinginkan oleh bank, makanya bank sekarang sudah sebagian besar melakukan pencadangan. Jadi, kenapa untuk pencadangan? Karena nanti ketika relaksasi selesai sudah ada yang bakal nggak bisa bayar," kata dia dalam webinar, Selasa (22/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuat bank lebih selektif dalam memberikan kredit, apalagi dengan DP 0%. Sebab, dengan DP 0% artinya tidak ada jaminan sama sekali.
"Nah sewaktu-waktu yang namanya motor, mobil begitu dipakai sebulan harganya kan langsung turun, tidak sebesar harga waktu beli baru kan, sehingga sewaktu-waktu dia mengatakan 'wah nilainya kan sudah turun, ngapain saya harus bayar sejumlah harga baru' gitu, karena tidak ada DP. Nah, ini juga rasa-rasanya buat bank tidak segampang itu memberikan dengan 0%," paparnya.
Itu untuk kredit kendaraan bermotor, bagaimana dengan KPR? Menurut dia kasusnya sama saja.
Oleh karena itu, agar DP 0% ini efektif maka pemerintah perlu melibatkan para pengusaha. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan agar bisa menjadi penjamin bagi karyawannya yang ingin mendapatkan fasilitas DP 0%.
"Jadi, paling bisa ambil karyawan-karyawan di perusahaan dan perusahaan yang menjadi penjamin, itu kemungkinan baru bisa. Tapi kalau individu-individu secara langsung rasa-rasanya buat bank, satu dari segi risiko karena tidak ada uang muka, kemudian kemampuan dari cicilan," tambahnya.
Simak video 'Catat! Skema Diskon PPnBM Mobil Baru':