Kisah Ratu Elizabeth II Memegang Takhta Terlama dalam Sejarah

ADVERTISEMENT

Kisah Inspiratif

Kisah Ratu Elizabeth II Memegang Takhta Terlama dalam Sejarah

Vadhia Lidyana - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2021 08:40 WIB
WINDSOR, ENGLAND - DECEMBER 08: Catherine, Duchess of Cambridge, Prince William, Duke of Cambridge, Queen Elizabeth II, Prince Charles, Prince of Wales and Camilla, Duchess of Cornwall thank volunteers and key workers at Windsor Castle on December 08, 2020 in Windsor, England. The Queen and members of the royal family gave thanks to local volunteers and key workers for their work in helping others during the coronavirus pandemic and over Christmas at Windsor Castle in what was also the final stop for the Duke and Duchess of Cambridge on their tour of England, Wales and Scotland. (Photo by Richard Pohle - WPA Pool/Getty Images)
Foto: Getty Images/WPA Pool
Jakarta -

Siapa tak kenal Ratu Elizabeth II? Wanita berusia 94 tahun itu adalah Ratu Kerajaan Inggris (termasuk Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara) yang paling lama mempertahankan takhta tersebut dalam sejarah, tepatnya selama 69 tahun. Elizabeth II dinobatkan pada 6 Februari 1952.

Ia bahkan melampaui rekor nenek buyutnya yakni Ratu Victoria yang memegang takhta selama 63 tahun 216 hari, yakni sejak 20 Juni 1837 sampai 22 Januari 1901.

Dilansir dari Historia, Kamis (25/2/2021), Elizabeth II adalah ratu yang dikenal dengan minat yang serius pada urusan pemerintahan dan politik, terlepas dari tugas seremonialnya. Ia juga telah memberikan banyak perubahan ke arah modern terhadap aspek-aspek monarki.

Namun, perjuangannya memperoleh penilaian-penilaian baik terhadap dirinya itu tidaklah mudah. Untuk berada pada posisinya sekarang ada kisah jatuh-bangun di baliknya. Bahkan, sejak kecil, sebelum mengetahui dirinya akan menjadi Ratu Kerajaan Inggris, ia sudah melalui persoalan yang rumit.

Elizabeth II bukanlah pewaris takhta yang sesuai jika melihat garis keturunan. Kakeknya, yakni Raja George V sebenarnya mewariskan takhta kepada pamannya, Edward VIII yang merupakan anak sulung George V. Oleh sebab itu, seharusnya yang mewariskan takhta Kerajaan Inggris adalah anak dari Edward VIII.

Edward VIII kemudian memegang takhta sebagai Raja Kerajaan Inggris sejak 20 Januari 1936. Namun, Edward VIII mengundurkan diri pada 11 Desember 1936. Ia hanya menjabat selama 10 bulan 11 hari. Edward VIII mengundurkan diri demi menikahi seorang janda asal Amerika Serikat (AS), Wallis Simpson.

Akhirnya, ayah Elizabeth II yakni George VI yang merupakan adik dari Edward VIII harus naik takhta sebagai Raja Inggris. Kala itu, Elizabeth II yang masih berusia 10 tahun langsung mengalami perubahan drastis, dan tak bisa lagi menikmati masa kecil layaknya anak-anak pada umumnya.

Dengan naiknya sang ayah sebagai Raja Inggris, otomatis Elizabeth II sebagai putri sulung harus menjadi pewaris takhta. Oleh sebab itu, sejak kecil proses pendidikan dan pergaulan Elizabeth II langsung menjadi sorotan kerajaan, dan diatur sedemikian rupa.

Lilibet, panggilan untuk Elizabeth II dari keluarganya harus sekolah dengan tutor pribadi. Ia tak bisa bersekolah dengan anak-anak lain pada umumnya. Sejak kecil, ia sudah diajarkan etiket kerajaan dan dasar hukum monarki. Ia juga belajar musik, dan belajar berbicara bahasa Prancis dengan lancar.

Dari didikan ibunya, Ibu Suri Ratu Elizabeth (Queen Elizabeth The Queen Mother), Elizabeth II tumbuh menjadi umat Kristen yang taat.

Elizabeth II sendiri sangat hobi berkuda. Sebagai ratu, dia memelihara banyak kuda pacu ras murni dan sering menghadiri acara balap dan pembiakan kuda pacu. Keterikatan Elizabeth yang terkenal dengan corgis Pembroke Welsh juga dimulai sejak masa kanak-kanak, dan dia memiliki lebih dari 30 ekor kuda corgis selama masa pemerintahannya.

Lihat juga Video: Ratu Elizabeth II dan Suami Sudah Disuntik Vaksin Corona

[Gambas:Video 20detik]



ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT