Strawberry merupakan komoditas hortikultura yang diunggulkan dari Kabupaten Bandung. Strawberry dari Bandung sudah rutin dikirim ke berbagai daerah lain di Indonesia dan pernah juga dikirim hingga ke Malaysia dan Arab Saudi.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Bandung pada tahun 2019 menyebut wilayah ini mempunyai produktivitas 168,98 kuintal strawberry per hektarenya. Kabupaten Bandung juga menghasilkan 38.190 kuintal strawberry pada tahun tersebut.
Produktivitas strawberry itu tinggi karena tanaman tersebut bisa dipanen dua hari sekali. Menurut Hj Aan Anita, petani dan pengepul strawberry dari Kampung Rancamulya, Desa Sukaresmi, Kecamatan Rancabali, satu kali bibit strawberry bisa terus panen selama 3-4 tahun dengan catatan perawatan yang bagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu kali nanam bisa 3-4 tahun, kalau perawatannya bagus. Kalau udah tua perawatannya nggak, tetap aja (harus) ganti bibit. Dua hari sekali panen, misal hari ini panen, besoknya kita panen (dari lahan) yang lain, tinggal kita yang nyeimbangin aja," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Menurut Hj Aan yang juga nasabah Bank BRI ini, saat ini Desa Sukaresmi dan Kecamatan Rancabali merupakan pusat strawberry dari Kabupaten Bandung. Adapun jenis strawberry yang dipakai yaitu jenis Calibrate. Meski rasanya agak asam, strawberry calibrate lebih tahan lama dibanding jenis California.
"Kalau di sini hampir 100% dipake jenis Calibrate. Yang agak kuat, yang California nggak cepet keluar jauh, karena kandungan airnya lebih banyak, kalau nyampe (dikirim) ke Jakarta sudah berair. Kadang yang Kalifornia dicampur ke Calibrate, kena juga yang Kalibrat jadi benyek," jelasnya.
![]() |
Dari lahan 10 hektare strawberry dan ditambah dari hasil panen petani lain di kampungnya, Hj Aan menyebut hampir setiap hari mengirim strawberry hingga 2-3 ton yang dibawa menggunakan 2 pikap. Strawberry tersebut kebanyakan dikirim ke kota-kota besar di Jawa seperti Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
"(Harga) itunya tergantung berat dan mika yang kita gunakan, dari yang 200 gram sampai 1 kg, mungkin tetap aja (dihitung) per kg di rata-rata harga Rp 40 ribu. Sehari bisa ngeluarin sekitar 2 ton yang fresh-nya, yang bagusnya. Kebanyakan (dikirim ke) Surabaya, Yogyakarta, mulai Jawa Tengah dari Semarang, Cirebon, Solo, Madiun terus sisanya ada yang ke Jakarta, pasar-pasar induk Jakarta, Kramat Jati terus Tanah Tinggi, tangerang," ujarnya.
"Keluar pulau yang sudah rutin paling Medan sama Banjarmasin. Tiap hari dikirimnya, order yang sudah rutin, dari langganan di sana sudah punya langganan juga," imbuhnya.
Menurut H Dadang, suami dari Hj. Aan yang juga sama-sama mengelola usaha strawberry ini, strawberry miliknya ini pernah juga dikirim ke Malaysia hingga Arab Saudi. Namun, tidak berkelanjutan karena terkendala frozen untuk mengawetkan strawberry yang tidak kuat lama di perjalanan.
"Kalau ke Malaysia sih mungkin bisa ya karena (jaraknya) nggak terlalu jauh, tapi kalau Arab Saudi kan lumayan. Tapi kita pernah kirim ke Arab Saudi, ke Jeddah ya," ujarnya.
![]() |
Sebagai informasi, strawberry di Rancabali juga masuk dalam klaster UMKM yang dibidik dan dibina Bank BRI. Menurut Pemimpin Cabang Bank BRI Soreang, M Ruri Efendi, Bank BRI telah melakukan pembinaan terhadap UMKM unggulan yang ada di Kabupaten Bandung, salah satunya strawberry.
"BRI Cabang Soreang telah melakukan pembinaan-pembinaan terhadap sektor UMKM unggulan di Kabupaten Bandung, terutama di bidang pertanian di antaranya sektor unggulannya ada strawberry, kemudian ada juga labu acar, juga ada kopi terutama di Kabupaten Bandung ini terkenal dengan yang terdapat di pegunungan-pegunungan. Juga ada pandai besi dan sektor utama lain yang ada di Kabupaten Bandung," ujarnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.
Tonton juga Video: Dari Rancabali sampai Pengalengan, untuk Kopi dan Strawberry.
(ncm/ara)