Pandemi 'Paksa' Orang Indonesia Melek Internet

Pandemi 'Paksa' Orang Indonesia Melek Internet

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2021 14:36 WIB
BERLIN, GERMANY - JUNE 09: A computer screen showes the word Internet in the library of the new Interior Ministry Headquarters seen on June 09, 2015 in Berlin, Germany. After 7 years of construction most staff of the Interior Ministry moved to the new Headquarters.
(Photo by Axel Schmidt/Getty Images)
Ilustrasi/Foto: Axel Schmidt/Getty Images
Jakarta -

Pandemi COVID-19 tanpa disadari membawa banyak perubahan bagi kebiasaan atau perilaku manusia di seluruh dunia. Menurut Head of Large Customer Marketing Google Indonesia Muriel Makarim, sejak ada pandemi COVID-19 semakin banyak orang Indonesia yang melek digital. Setidaknya 74% orang atau sekitar 197 juta orang Indonesia kini sudah menggunakan internet.

"Untuk diketahui karena kita lihat tahun lalu sesuai data APJI, internet penetration di Indonesia sudah mencapai 197 juta orang jadi ibaratnya di sini adalah 3-4 (orang) yang kita ketemu di jalan itu sudah pakai online," ujar Muriel dalam acara Marketeers Hangout 2021 secara virtual, Kamis (25/2/2021).

Tak hanya itu, intensitas penggunaannya pun meningkat dari rata-rata 3,6 jam per hari menjadi 4,3 jam per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan saja banyak orang baru yang masuk ke dunia online tetapi waktu yang dia spend pada saat online itu juga meningkat sebelum COVID-19 itu sekitar 3,6 jam per hari setelah covid itu ter-upgrade jadi 4,3 jam ada kenaikan cukup tinggi," tambahnya.

Demikian pula dengan 'keywords' pencarian di Google Search pun mengalami cukup banyak perubahan. Sejak ada pandemi, keywords seputar tes COVID-19 jadi yang paling banyak dicari orang.

ADVERTISEMENT

"Dengan adanya pandemi, kita lihat banyak orang bertanya mengenai jenis-jenis COVID-19 test,jadi hubungannya dengan swab test, antigen, serology test, rapid test itu banyak di Google Search," ungkapnya.

"Dan yang mereka ingin tahu bukan hanya apa sih tes ini tapi bagaimana cara mendapatkan tes ini, tingkat akurasinya bagaimana, kelebihan dan kekurangan masing-masing, jadi orang Indonesia ingin membuat dirinya semakin knowledgeable terhadap opsi-opsi yang mereka punya," tambahnya.

Lalu, hal lain yang banyak dicari di Google Search adalah seputar bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan secara proaktif.

"Contohnya dulu misalnya kita kalau cuci tangan ya udah seadanya aja, sekarang cuci tangan bisa hampir setiap jam, sampai tangan itu kering, jadi cara cuci tangan dengan benar itu growing 50.000% dibanding tahun lalu," paparnya.

Cara membuat hand sanitizer dan reusable mask juga sempat begitu ramai dicari di Google Search.

"Ini terutama ada peak-nya pada saat orang-orang Indonesia lagi panic buying, jadi hand sanitizer, masker itu semua habis di toko-toko, orang-orang Indonesia mulai melihat online bagaimana cara buat hand sanitizer sendiri," katanya.

"Terus reuseable mask, karena pemakaian masker juga menjadi kebiasaan sehari-hari sekarang bukan cuma saat sakit saja, kayak masalah kulit yang tadinya tidak pernah timbul sekarang itu mulai timbul, dan orang Indonesia penasaran. Contohnya maskne, singkatan dari masker acne, ini biasanya jerawat yang timbul di tempat yang tertutup oleh masker," timpalnya.

(eds/eds)

Hide Ads