Rencana Besar BUMN, Ramai-ramai IPO hingga Bikin Pabrik Baterai

Rencana Besar BUMN, Ramai-ramai IPO hingga Bikin Pabrik Baterai

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 26 Feb 2021 07:00 WIB
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar/nz
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir memiliki sederet rencana besar terhadap perusahaan pelat merah. Beberapa di antaranya membawa banyak BUMN melantai di pasar modal hingga membuat pabrik baterai raksasa.

Kementerian BUMN sudah menyiapkan 8-12 BUMN untuk melakukan go public tapi sabar masih 3 tahun lagi ternyata.

"BUMN 3 tahun ke depan akan go public akan IPO 8-12 perusahaan BUMN," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick menegaskan Kementerian BUMN mendukung para perusahaan negara untuk melantai di pasar modal. Tujuannya agar mereka bisa memperkuat prinsip good corporate governance (GCG) dan mengedepankan transparansi.

Erick juga mengungkapkan tiga BUMN akan berkolaborasi untuk membuat pabrik baterai (EV battery) dengan menggandeng perusahaan asing. Baca di halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

Lihat Video: Erick Thohir Minta 3 BUMN Bikin Baterai Mobil Listrik tahun 2023

[Gambas:Video 20detik]



Tiga BUMN akan berkolaborasi untuk membuat pabrik baterai (EV battery) dengan menggandeng perusahaan asing. Ketiga BUMN tersebut di antaranya Pertamina, Inalum dan PLN.

Hal itu diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2021 yang digelar secara virtual Kamis (25/2/2021).

"Bagaimana kebijakan pemerintah bisa konsisten jadi produsen selain jadi market, salah satunya di nikel. Kita nggak mau hanya kirim ke luar negeri raw material tapi bisa diproses dalam negeri. Kami diberi kepercayaan, dimana PLN, Inalum, Pertamina akan membuat perusahaan baterai nasional," tambahnya.

Ketiga BUMN itu nantinya akan membuat perusahaan baterai nasional dengan bekerjasama dengan CATL dan LG. Pembangunannya akan mulai dilakukan pada 2023.

Erick menambahkan Indonesia juga sebenarnya diberkati dengan banyaknya komoditas. Sebab saat ini harga komoditas seperti batu bara, kelapa sawit dan cacao terus merangkak naik.

"Jangan lagi komoditas ini hanya dilepas seperti biasa. Value added harus dinaikkan, ekspor digalakkan. Balance ekspor dan hilirisasi, agar saat komoditas tak berpihak ke kita, bisa merasakan value added," tutupnya.


Hide Ads