Supermarket asal Inggris, Asda dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 5.000 pekerjanya. Hal itu dilakukan sebagai dampak restrukturisasi besar-besaran pada bisnis Asda.
Dikutip dari BBC, Jumat (26/2/2021) PHK itu akan berdampak pada karyawan di bidang kas dan 3.000 karyawan non toko. Selain itu, dua jaringan toko online Asda, Dartford dan Heston yang akan ditutup, mengakibatkan 800 pekerjaan akan terkena PHK. Peran manajemen sekitar 1.100 juga akan terkena PHK.
Restrukturisasi yang dilakukan Asda disebut untuk memperluas bisnisnya ke penjualan online. Meski akan melakukan PHK, perusahaan juga berencana menciptakan 4.500 pekerjaan dalam bisnis onlinenya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Eksekutif Asda, Roger Burnley mengatakan pandemi telah mempercepat perubahan di seluruh sektor ritel terutama pergeseran ke belanja dari rumah. Akhirnya perusahaan berusaha untuk memenuhi keinginan dari konsumen.
"12 bulan terakhir telah menunjukkan kepada kami bahwa bisnis harus siap untuk beradaptasi dengan cepat untuk berubah dan saya sangat bangga dengan cara kami menunjukkan kelincahan dan ketahanan kami melalui pandemi," katanya.
Burnley menjelaskan dengan pengalihan bisnis ke online perusahaan dapat menangani pesanan online 90% lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Asda berharap pekerja yang terkena PHK dapat dipindahkan ke pekerjaan baru.
Seorang manajer toko Asda yang enggan disebutkan identitasnya mengaku kesal dengan adanya rencana PHK. Menurutnya hal itu akan menambah tekanan pada tenaga kerja.
Simak juga video 'Serba-serbi Aturan PHK hingga Lembur di PP Turunan UU Ciptaker':