Pada faktanya, Amerika Serikat (AS) sudah berencana melakukan vaksinasi COVID-19 terhadap sekitar 200 juta penduduk. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan dengan Inggris yang hanya melakukan vaksinasi terhadap 15 juta penduduk.
"Vaksin di Inggris saja sudah mempengaruhi harga emas. Apalagi kalau AS sudah lakukan vaksinasi 200 juta penduduknya. Ini akan memberikan sentimen negatif ke harga emas," jelas Ibrahim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dilansir dari situs web Kitco, Kepala Strategi Lintas Aset untuk Morgan Stanley Andrew Sheets mengatakan, walaupun inflasi diperkirakan akan naik pada tahun ini, itu tidak akan cukup untuk mendukung harga emas.
"Ekonom Morgan Stanley memperkirakan inflasi AS akan naik sedikit di atas 2% selama dua tahun ke depan. Jadi ini bukan jenis skenario pelarian untuk inflasi yang tampaknya paling cocok untuk emas," tutupnya.
(vdl/fdl)