Pandemi COVID-19 belum juga hilang dari muka bumi. Sudah setahun virus yang berasal dari Wuhan, China ini terus memakan korban. Semua negara termasuk Indonesia bergotong royong menangani virus Corona. Sebab, dampak yang timbulkan sangat mahal, mulai dari kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan.
Di sektor ekonomi, transportasi salah satu yang terdampak dalam. Pasalnya, mobilitas masyarakat sangat terbatas. Pemerintah telah memberlakukan pembatasan dan saat ini PPKM berbasis mikro.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang dan barang angkutan udara, laut, kereta api masih rendah di Januari 2021. Begitu juga dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa catatan, pada Januari 2021 ada 1 hari libur, ada varian baru virus Corona sehingga ada larangan masuk," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Jakarta, Senin (1/3/2021).
Kejadian tersebut berdampak besar pada mobilitas masyarakat di bulan Januari 2021. Apalagi pada pertengahan bulan lalu, pemerintah juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan diperpanjang dengan penerapan PPKM berbasis mikro sampai 8 Maret 2021.
"Ini berpengaruh pada angkutan transportasi baik udara, darat, maupun laut," ungkapnya.
Jumlah penumpang angkutan udara khususnya domestik tercatat sebanyak 2,34 juta orang per Januari 2021. Angka tersebut turun 36,19% secara bulanan dan turun 62,88% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Sementara untuk penumpang internasional tercatat hanya 0,05 juta orang atau turun 12,37% secara bulanan dan turun 96,97% secara tahunan.
Sementara jumlah penumpang angkutan kereta api tercatat sebanyak 11,90 juta orang atau turun 11,95% di Januari 2020. Angka tersebut turun lebih dalam, yaitu 65,13% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kereta barang pun hanya mengangkut 3,96 juta ton atau turun 8,61% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 12,20% dibandingkan Januari 2020.
Selanjutnya untuk jumlah penumpang angkutan laut, dikatakan Suhariyanto sebanyak 1,26 juta orang atau lebih tinggi dibandingkan jumlah penumpang angkutan lainnya. Hanya saja angka tersebut mengalami penurunan 4,05% dibandingkan bulan sebelumnya dan turun 43,16% dibandingkan Januari 2020.
Untuk barang yang diangkut oleh angkutan laun tercatat sebanyak 25,71 juta ton atau turun 5,20% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, angka tersebut naik 2,28% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Simak video 'Kilas Balik Setahun Covid-19 di Tanah Air':