Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberhentikan sementara Kepala Kantor Cabang Bea Cukai Jayapura lantaran diduga melakukan kekerasan kepada anak buahnya.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat mengatakan pemberhentian sementara ini diputuskan demi proses investigasi oleh Bidang Kepatuhan Internal.
"Dalam rangka kelancaran pemeriksaan, terhadap Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura akan dilakukan pembebasan sementara dari jabatan," kata Syarif dihubungi detikcom, Jakarta, Selasa (2/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bea Cukai, dikatakan Syarif tidak mentolelir cara-cara atau tindakan yang tidak sesuai aturan dan prosedur-prosedur kepegawaian meskipun bertujuan untuk pembinaan pegawai baru.
Sebagai pimpinan, kata Syarif senantiasa mengutamakan kepemimpinan yang berkualitas serta menjunjung tinggi nilai-nilai Kementerian Keuangan khususnya integritas dan profesionalitas serta memperhatikan aspek keselamatan pegawai di lingkungan DJBC.
"Terhadap para pegawai yang mengalami tindakan fisik telah diberikan penguatan mental dan perlindungan yang langsung ditangani oleh Kakanwil Bea Cukai Papua," ujarnya.
Syarif mengungkapkan pihak DJBC sedang melakukan penanganan internal dengan menerbitkan surat tugas investigasi pada hari Jumat (26/2) dan tim Kanwil Bea Cukai Papua dipimpin oleh Kepala Bidang Kepatuhan Internal yang telah mulai melakukan investigasi sejak Minggu (28/2).
Pihak kantor pusat DJBC telah memanggil Bos Bea Cukai Jayapura untuk dilakukan investigasi. Pada proses ini, Kepala Kanwil Bea Cukai diberhentikan sementara dari jabatannya.
"Hasil investigasi menunjukkan telah terjadi pembinaan pegawai yang berlebihan kepada pegawai-pegawai baru dalam rangka pembinaan kedisiplinan," ungkapnya.
Belum lama ini beredar sebuah video yang diduga tindak kekerasan terhadap pegawai negeri sipil (PNS) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Video itu pun ramai diperbincangkan di Twitter.
Simak juga video 'Pria yang Marahi-Pukul Bocah Ternyata Perangkat Desa di Banyumas':