Dihubungi terpisah, Direktur riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan pernyataan Jokowi terlalu keras.
"Statement dari Pak Presiden terlalu keras, kata-kata benci itu tidak pas. Kita memang harus lebih mencintai produk dalam negeri. Tapi kata-kata untuk yang asingnya bukan benci karena kalau benci itu tidak pas lah, dan ada untuk produk-produk tertentu yang masih belum tergantikan, produk asingnya belum tergantikan," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan masih ada produk-produk yang belum bisa diproduksi anak bangsa. Untuk itu, Indonesia masih perlu impor. Misalnya saja bahan baku yang menurutnya masih banyak impor. Begitu pula di sektor pangan.
"Konsumsi bawang putih misalnya, bawang putih itu mau tidak mau kita impor ya karena kebutuhan kita dengan produksi kita lebih banyak kebutuhan kita," tambahnya.
(toy/fdl)