Menteri BUMN Erick Thohir ikut angkat bicara soal seruan Presiden Joko Widodo cinta Produk Indonesia, sekaligus benci produk asing. Bagaimana respons Erick Thohir terhadap seruan itu?
"Bapak Presiden sudah announce bagaimana gerakan benci tapi rindu produk internasional, tapi cinta produk Indonesia. Produk internasional benci tapi rindu. Tapi gerakan cinta produk Indonesia itu harus digalakkan," katanya dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi, Jumat (5/3/2021).
Erick Thohir berencana mendorong produk dalam negeri lewat PT Sarinah (Persero). Lewat BUMN ini, Erick Thohir juga berencana membuka akses pasar produk dalam negeri ke internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sarinah kita ubah 100% local brand, tapi kita tahu binis ritel ini sunset, kalau kita tidak punya akses pasar yang kuat juga berat. Karena itu sejak awal kita bilang Sarinah selain kita punya lokal brand yang dikurator tapi juga dibantu pembiayaannya tapi akses pasarnya mulai coba dibuka," katanya.
"Makanya nanti di Gedung Sarinah itu ada trading house di atas langsung, jadi orang lihat barang di bawah ada batik bagus 10 biji, orang Jepang mau beli gimana buat jadi licensor beli 2 kontainer langsung transaksi di atas dan ini semua digital," sambung Erick Thohir.
Tak hanya itu, Sarinah juga bekerja sama dengan Dufry perusahaan asal Swiss. Nantinya, produk-produk dalam negeri akan dipasarkan pada outlet Dufry di berbagai negara.
"Kita juga berpartner dengan Dufry, perusahaan duty free terbesar di dunia berbasis di Swiss. Kerja samanya, oke kamu buka outlet di Sarinah, karena memang turis butuh duty free shop seperti kalau ke Bali ada Plaza Bali. Tetap karena kamu berpartner sama kita, kita minta akses 10 produk Indonesia harus dipasarkan di Dufry, di seluruh outletnya internasional, apakah kopi, teh, coklat sesuai dengan standar internasional karena kan kita saingan juga dengan merk internasional di outletnya," jelasnya Erick Thohir.