Banting Harga, Hotel-hotel di Thailand Kasih Diskon hingga 90%

Banting Harga, Hotel-hotel di Thailand Kasih Diskon hingga 90%

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 10 Mar 2021 14:15 WIB
Hotel halal di Pattaya, Thailand
Foto: NFadils/d'Traveler
Jakarta -

Hotel-hotel di kota Chiang Mai, Thailand terpaksa menurunkan tarif merek hingga 90% demi menarik turis domestik. Hal ini karena pandemi COVID-19 yang telah menggerus pendapatan dan menurunkan tingkat wisatawan.

Dikutip dari The Thaiger, Rabu (10/3/2021) bulan ini tingkat hunian hotel di Thailand kini anjlok hingga kurang dari 3% dan diperkirakan tidak akan melebihi 5% selama liburan Songkran bulan depan. Akhir tahun lalu,1.000 hotel di Chiang Mai hanya menawarkan 20.000- 30.000 kamar.

Menurut laporan Bangkok Post, pimpinan Asosiasi Hotel Thailand, La-Iad Bungsrithong menargetkan turis dari China, namun saat ini harapan itu sepertinya harus pupus karena pemerintah China membatasi warganya yang bepergian ke luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meski distribusi vaksin sudah dimulai secara global, target pasar Chiang Mai seperti China masih belum bisa melakukan outbound trip. Operator harus bergantung pada pasar domestik sepanjang tahun," kata La-Iad.

La-Iad yang juga manajer dari hotel Rati Lanna Riverside Spa Resort mengungkap hotelnya telah memangkas tarif kamar menjadi 1.500 baht per malam, dibandingkan dengan tarif normal 13.000 baht sebelum pandem COVID-19.

ADVERTISEMENT

Selain itu, hotel-hotel di Thailand juga dipaksa untuk mencari cara baru untuk menghasilkan uang, dengan sekitar 30 hotel berbintang 4 dan 5 menawarkan layanan makanan "drive-thru". La-Iad mengatakan operator hotel juga meminta kantor Otoritas Pariwisata Thailand di Chiang Mai untuk memberikan kupon 500 baht kepada pengunjung yang bisa ditukarkan di restoran hotel.

Dia mengatakan pihak berwenang juga perlu berbuat lebih banyak untuk mempromosikan perjalanan antar provinsi, khususnya dari selatan dan timur laut negara itu.

Pada 2019, Chiang Mai menyambut 11 juta wisatawan, dengan 70% di antaranya adalah orang Thailand. Sebaliknya, pada tahun 2020 hanya ada 1 juta orang. Angka tahun ini diperkirakan sekitar 25% dari angka tahun 2019.

Simak juga 'Ditanya Reshuffle Kabinet, PM Thailand Semprot Disinfektan ke Jurnalis':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads