Pelatihan Kartu Prakerja secara tatap muka atau offline belum bisa terlaksana dalam waktu dekat. Hal itu dikarenakan pandemi COVID-19 yang masih menyelimuti Tanah Air.
Ketua Tim Pelaksana Kartu Prakerja, Rudy Salahuddin mengatakan pelatihan Kartu Prakerja tatap muka akan terlaksana jika sudah mendapat keputusan dari Komite Cipta Kerja. Kemungkinan akan dilakukan evaluasi setelah pelaksanaan sampai batch ke-17.
"Mulai menguji coba untuk pelatihan yang sifatnya offline dan seterusnya ini tergantung dari keputusan Komite Cipta Kerja. Mungkin nanti setelah kita mengevaluasi pelaksanaan sampai 6 batch di awal tahun 2021 ini, kita akan melihat lagi dan mengevaluasi sehingga nanti Komite Cipta Kerja akan mengambil keputusan," katanya dalam dialog virtual bertajuk 'Perkembangan Program Kartu Prakerja', Rabu (10/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pelaksanaan pelatihan Kartu Prakerja tatap muka juga harus mendapat izin dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN). Nantinya mereka akan melihat daerah mana saja yang sudah zona hijau dari COVID-19 dan bisa melakukan pelatihan tatap muka.
"Kalau mau offline kita juga harus melihat sinyal keputusan dari Satgas COVID, jadi kita harus melihat juga Komite PC-PEN, mana daerah-daerah yang bisa dibuka untuk melakukan pelatihan offline," imbuhnya.
Selama daerah tersebut masih zona merah COVID-19, kata Rudy, pelatihan Kartu Prakerja akan terus dilakukan secara online seperti yang sudah berlangsung selama ini.
"Selama daerah tersebut masih belum daerah hijau, kita juga tidak akan mungkin melakukan hal tersebut. Jadi kita tetap akan melakukan dengan pelatihan online," tandasnya.