Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan kesehariannya sebagai pembuat kebijakan dan menjadi istri sekaligus ibu saat di rumah.
Dalam acara Ngobrol Sore Semaunya (NSS) CXO Media yang dibawakan oleh Putri Tanjung, Sri Mulyani menjelaskan dia selalu menyampaikan kepada suami dan anak-anaknya terkait pekerjaanya.
"Saya selalu katakan di luar saya itu Menteri Keuangan yang punya 84.000 staf dan jajarannya. Begitu saya masuk rumah saya istri kamu dan ibu anak-anak. Saya bukan madam minister anymore," kata dia dikutip dari NSS, Jumat (12/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani mengungkapkan hobi di rumah adalah memasak. Hobinya ini terbawa sampai ketika dia bekerja di Bank Dunia dan berkantor di Amerika Serikat (AS).
Menurut dia, memasak adalah salah satu cara Sri Mulyani untuk mengekspresikan diri. "Saya senang dan menikmati masakan yang enak seperti ayam bumbu kecap, cabe ijo, bakmi ayam karena suami saya suka sekali bakmi. Saya suka membuat lumpia, masak lidah cabe ijo, masak sate Padang, itu membuat saya senang," ujar dia.
Memasak juga jadi salah satu cara saya menunjukkan cinta Sri Mulyani sebagai istri dan ibu. "Saya pasti tidak perfect sebagai perempuan, tapi yang bisa saya lakukan ya saya lakukan. Kalau saya lagi gombal, ini aku bikinin teh. Itu agar relationship kita terpelihara kita harus bisa memposisikan kalau bukan menteri ketika di rumah. Jadi kalau saya pengin dimanja mereka tahu dan bilang 'jangan anggap kita staf loh ya'," ujarnya.
Dia menambahkan untuk mengatur antara karir dan rumah tangga harus dibutuhkan prioritas dan fokus ke pekerjaan. Sri Mulyani mengungkapkan di mata Tuhan yang mengatur hidup, 24 jam itu dimiliki oleh semua orang.
Tapi juga harus dilihat mana yang paling butuh penanganan lebih cepat. Lalu harus dihitung juga harus dihitung berapa banyak waktu yang sudah saya habiskan dalam pekerjaan. Lalu berapa untuk keluarga.
Hal ini jika dilakukan oleh perempuan single memang akan lebih mudah. Tapi ketika sudah memutuskan untuk berkomitmen untuk berkeluarga dan punya anak juga harus memperhatikan prioritas tersebut.
"Waktu saya pertama kali berkarir itu aja fokus ke dua anak, keluarga dan karir. Kalau bisa combine bagus. Dulu saya suka bawa anak saya ngajar dan mereka ikut di kelas dan tidak mengganggu, jadi mereka tahu apa yang ibunya lakukan," tambah dia.
Menurut dia hal ini penting agar ketika anaknya di rumah dan ibunya bekerja sang anak bisa respect dan tidak mencari-cari sang ibu sebelum jam pulang.
"Tapi jangan semua untuk keluarga dan pekerjaan dan jangan menzolimi diri sendiri sampai kita nggak bisa mengerjakan apa yang kita senang. Misalnya kepengin ke spa, potong rambut atau pengin shopping," tambah Sri Mulyani.
(ang/ang)