Fakta-fakta Sri Mulyani Rombak Anak Buah, Askolani Jadi Dirjen Bea Cukai

Fakta-fakta Sri Mulyani Rombak Anak Buah, Askolani Jadi Dirjen Bea Cukai

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 12 Mar 2021 18:00 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Raker tersebut membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi rombak pejabat Kementerian Keuangan, khususnya di unit eselon I. Ada beberapa nama yang dipindahkan untuk mengemban jabatan baru.

Proses pelantikan dilaksanakan pada hari ini, Selasa (12/3/2020) di Kementerian Keuangan dan disiarkan langsung oleh akun YouTube Kemenkeu RI. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani pun memberikan arahan serta tantangan yang harus dihadapi para anak buahnya tersebut.

Berikut fakta-faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Rombak 6 Pejabat

Keputusan itu tertuang dalam ringkasan Keputusan Presiden RI Nomor 21/TPA Tahun 2021 tanggal 2 Februari 2021 dan Nomor 36/TPA Tahun 2021 tanggal 9 Maret 2021.

ADVERTISEMENT

"Presiden memutuskan mengangkat dalam jabatan pimpinan madya, pimpinan yang diangkat dalam jabatan baru," bunyi ringkasan keputusan Presiden tersebut yang dikutip.

Berikut pejabat eselon I Kementerian Keuangan yang dirombak sekaligus dilantik:
1. Askolani menjadi Dirjen Bea dan Cukai
2. Heru Pambudi menjadi Sekjen
3. Isa Rachmatarwata menjadi Dirjen Anggaran
4. Rio Silaban menjadi Dirjen Kekayaan Negara
5. Hadiyanto menjadi Dirjen Perbendaharaan
6. Andin Hadiyanto menjadi Kepala BPPK

2. Ada Orang Terkaya RI

Sri Mulyani merevisi nama orang paling kaya di Indonesia versi dirinya. Awalnya, dia menyatakan Isa Rachmatarwata sebagai orang paling kaya se-tanah air. Kini, sosok itu berbeda.

Isa disebut Sri Mulyani sebagai orang terkaya di Indonesia karena menjabat sebagai Dirjen Kekayaan Negara. Hari ini, 'predikat' itu berpindah ke Rionald Silaban setelah Sri Mulyani merombak dan melantik beberapa pejabat eselon I Kementerian Keuangan. Rionald kini menjabat sebagai Dirjen Kekayaan Negara.

"Untuk Dirjen Kekayaan Negara, saya berterimakasih kepada Pak Isa dan sudah terlanjur terkenal sebagai orang terkaya di Indonesia," kata Sri Mulyani yang disiarkan disiarkan oleh YouTube Kementerian Keuangan, Jumat (12/3/2021).

Rionald Silaban pun ditunjuk Sri Mulyani sebagai Dirjen Kekayaan Negara yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPPK Kementerian Keuangan. Dengan begitu, predikat orang paling kaya di Indonesia versi Sri Mulyani pun berganti ke Rionald Silaban.

"Hari ini terpaksa diganti statusnya oleh pak Rio sebagai orang terkaya di Indonesia," ungkapnya.

3. Arahan Sri Mulyani

berbicara mengenai ancaman baru bagi ekonomi dunia maupun Indonesia. Ancaman tersebut terjadi sekitar tiga sampai lima tahun yang akan datang.

Sri Mulyani mengatakan, ancaman itu datang lantaran banyak negara yang menerapkan kebijakan countercyclical untuk menangani pandemi COVID-19.

"Dalam buku global risk report 2021, diterbitkan WEF kita melihat dan membaca beberapa risiko yang dihadapi dunia dalam jangka pendek, menengah dan panjang kurun waktu 3-5 tahun ke depan," kata Sri Mulyani usai melantik pejabat eselon I Kementerian Keuangan.

Dalam laporan itu, kata Sri Mulyani, risiko-risiko yang menjadi ancaman baru ekonomi mulai dari asset bubble (gelembung aset), stabilitas nilai tukar, harga komoditas, krisis utang, hingga risiko geopolitik.

"Ini adalah sebagian konsekuensi kebijakan yang diambil untuk hadapi pandemi COVID-19. Setiap langkah kebijakan nggak hanya berikan manfaat tapi ada konsekuensi demikian pula dengan kebijakan yang diambil di sisi APBN atau fiskal bersama sama lembaga lain dalam tangani COVID-19," katanya.

"Kurun waktu lebih panjang 5-10 tahun, dalam global risk report 2021, mengidentifikasi krisis-krisis yang kita sering dan kami sudah sering menyampaikan dalam berbagai forum," tambahnya.


Hide Ads