Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merespons upaya peningkatan peran UMKM dalam industri manufaktur. Dibutuhkan langkah nyata dan cepat untuk menyikapi percepatan pemulihan krisis ekonomi serta memilih langkah-langkah yang tepat dalam mengambil kebijakan di masa yang akan datang.
Sebelumnya Institut Otomotif Indonesia (IOI) bersama Group Insan Bisnis Industri dan Manufaktur Indonesia (IBIMA), serta sejumlah pengusaha dari UKM Ganesha, Koperasi GMB, Koperasi KITA, Pikko/Kiko, dan APEK menemui Teten di Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (10/3/2021).
Teten mengaku, bahwa pihaknya bersama IOI, IBIMA, Pikko, APEK, Koperasi GMB, UMKM Ganesha dan Koperasi Industri Tanah Air akan membangun beberapa kegiatan manufaktur pada sektor usaha/industri pangan, makanan dan minuman, agro (pertanian, peternakan dan perkebunan), maritim (perikanan & aquaculture), industri otomotif dan komponennya serta industri alat - alat permesinan untuk pabrik, pertanian, peternakan dan perkebunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membantu kegiatan usaha yg terpadu melalui UKM & Koperasi sektor industri dan komponen otomotif di Indonesia agar dapat berdikari, dan sejahtera sehingga dapat membantu pelaku industri dan UMKM untuk dapat bangkit dari pandemi COVID-19," katanya, Jumat (12/3/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden IOI, I Made Dana Tangkas mengatakan, pihaknya bersama Teten membahas sejumlah program untuk mendorong peningkatan sektor Koperasi dan UMKM yang berdaya saing.
Di antaranya terkait upaya meningkatkan supply chain kegiatan usaha pengolahan, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor untuk kategori manufaktur dari Agro, Otomotif, Maritim, Energi dan lain sebagainya.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bergerak di bidang usaha pengolahan berbagai produk dan jasa dapat berjalan dengan baik," katanya.