Gantikan Isa Rachmatarwata, Ini Dia 'Orang Terkaya RI'

Gantikan Isa Rachmatarwata, Ini Dia 'Orang Terkaya RI'

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 12 Mar 2021 19:31 WIB
Rionald Silaban (Kiri) Dok Kementerian Keuangan
Foto: Rionald Silaban (Kiri) Dok Kementerian Keuangan
Jakarta -

Isa Rachmatarwata saat ini sudah tidak menjadi 'orang terkaya' di Indonesia versi Sri Mulyani Indrawati. Orang paling tajir se-tanah air jatuh ke Rionald Silaban. Dia adalah Dirjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.

Per 12 Maret 2021, Sri Mulyani resmi melantik Rionald Silaban menggantikan Isa Rachmatarwata yang saat ini dipercaya sebagai Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan.

"Untuk Dirjen Kekayaan Negara, saya berterimakasih kepada Pak Isa dan sudah terlanjur terkenal sebagai orang terkaya di Indonesia," kata Sri Mulyani yang disiarkan disiarkan oleh YouTube Kementerian Keuangan, Jumat (12/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rionald Silaban pun ditunjuk Sri Mulyani sebagai Dirjen Kekayaan Negara yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala BPPK Kementerian Keuangan. Dengan begitu, predikat orang paling kaya di Indonesia versi Sri Mulyani pun berganti ke Rionald Silaban.

"Hari ini terpaksa diganti statusnya oleh pak Rio sebagai orang terkaya di Indonesia," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Rionald Silaban menjadi orang paling kaya di Indonesia versi Sri Mulyani karena Dirjen Kekayaan Negara mengelola aset pemerintah pusat sekitar Rp 10.467,53 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 491,86 triliun, investasi jangka panjang Rp 3.001,2 triliun, aset tetap Rp 5.949,59 triliun, piutang jangka panjang (netto) Rp 56,88 triliun, dan aset lainnya Rp 967,98 triliun. Hal ini tercatat dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2019.

Sementara menurut Majalah Forbes, orang terkaya di Indonesia adalah dua bersaudara bos Djarum, Rudi Hartono dan Michael Hartono.

Bagaimana sepak terjang Rio Silaban? lanjut ke halaman berikutnya

Rio lahir di Pekanbaru tanggal 23 April 1966.

Rio juga meraih gelar Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 1989. Jenjang pendidikannya berlanjut di LLM Common Law Georgetown University pada tahun 1993. Mulai bekerja di Kementerian Keuangan pada tahun 1990.

Diangkat menjadi Kepala Bidang Perumusan Rekomendasi Pengelolaan Risiko Fiskal Badan Kebijakan Fiskal pada tahun 2006 hingga kemudian menjadi Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan Sekretariat Jenderal pada tahun 2008. Pada 13 Januari 2012 dilantik sebagai Staf Ahli Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi.

Selanjutnya, beliau diangkat menjadi Direktur Eksekutif di World Bank pada tahun 2015. Kemudian pada 16 Desember 2016, beliau dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional di Kementerian Keuangan. Pada 26 Juni 2018 dipercaya menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan. Selanjutnya, pada 12 Maret 2021 dilantik menjadi Direktur Jenderal Kekayaan Negara.


Hide Ads