Lonjakan Kekayaan Orang India Ini Lampaui Elon Musk dan Jeff Bezos

Lonjakan Kekayaan Orang India Ini Lampaui Elon Musk dan Jeff Bezos

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 13 Mar 2021 18:00 WIB
Gautam Adani
Foto: Dok. Forbes
Jakarta -

Konglomerat asal India, Gautam Adani memperoleh lonjakan kekayaan yang luar biasa selama pandemi virus corona, bahkan lonjakan kekayaannya melebihi Elon Musk dan Jeff Bezos. Kekayaan Adani tercatat naik US$ 33,8 miliar setara Rp 473,2 triliun (kurs Rp 14.000/US$) dari posisi tahun lalu.

Dikutip dari The Richest, Sabtu (13/3/2021) pertumbuhan kekayaan Adani berasal dari penguatan harga saham seluruh perusahaan yang ia kelola selama pandemi, mulai dari emiten pelabuhan hingga pembangkit listrik. Kecuali, ada satu saham Adani yang pertumbuhannya tak lebih dari 50%.

Selama pandemi, Adani sigap memperluas kekayaannya, dengan mengakuisisi berbagai perusahaan pelabuhan, bandara, tambang batu bara, dan juga mengembangkan pusat data di India. Ia juga gigih melanjutkan proyek batu bara Carmichael yang kontroversial di Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu membuatnya berdiri nyaris sejajar dengan posisi orang terkaya di India, Mukesh Ambani.

Bila didalami, penyumbang penambahan kekayaan bersih Adani terbanyak berasal dari bisnis teknologi. Di bawah Adani Enterprises Ltd., India akhirnya punya pusat data berkapasitas 1 gigawatt bulan lalu. Adani Enterprises tumbuh sekitar 87%.

ADVERTISEMENT

Selain bisnis teknologi, bisnis Adani lainnya yang menunjukkan kenaikan adalah Adani Total Gas Ltd., Adani Transmission Ltd., Adani Power Ltd., Adani Energy Ltd., dan Adani Ports and Special Economic Zone Ltd.

Adani Total Gas Ltd. melonjak hampir 97% tahun ini, Adani Transmission Ltd. naik 77%., Adani Power Ltd. dan Adani Ports and Special Economic Zone Ltd tumbuh lebih dari 50% tahun ini. Adani Green Energy Ltd., setelah naik lebih dari 500% tahun lalu, sejauh ini hanya naik 10%. Total pertumbuhan bisnis-bisnis Adani itu mencapai lebih dari 321%.

Siapa sebenarnya Adani? klik halaman berikutnya.

Sebagai latar belakang, menurut Forbes, Adani sebenarnya tidak memiliki gelar sarjana, ia putus kuliah. Ia juga menolak mengembangkan toko tekstil ayahnya, dan memilih mendirikan perusahaan ekspor komoditas pada 1988. Tekadnya itu membuahkan hasil.

Tonggak keberhasilan Adani mulai terlihat pada Juli 2019 lalu setelah sembilan tahun lamanya menunggu persetujuan kerja sama di tambang batubara Australia. Tahun lalu, Adani juga membuat kemajuan besar dengan mengakuisisi 74% saham bandara tersibuk kedua di India, Bandara Internasional Mumbai.

Sekarang orang terkaya ke-26 di dunia ini menjadi contoh utama, betapa besarnya pengaruh teknologi, industri ini memiliki pertumbuhan tertinggi dan bernilai investasi besar dibanding bisnis lain yang sedang menurun saat ada krisis. Alhasil, siapapun yang mengembangkan industri ini bakal kecipratan hasilnya.

Pesaing lokal Adani, Ketua Reliance Industries, Mukesh Ambani, saat ini adalah orang terkaya ke-10 di dunia dengan kekayaan bersih US$ 84,8 miliar, setelah menambahkan kekayaan sebesar US$ 8,05 miliar pada tahun 2021.

Bekerja sama dengan pendiri Google, Amazon, Tesla, dan Reliance serta konglomerat berbasis minyak dan energi, Adani memiliki banyak keuntungan dengan mencampurkan kekayaan mereka dengan raksasa teknologi. Inisiatif hijau dan matahari adalah tempat utama untuk memulai perubahan.


Hide Ads