Holding BUMN Pangan ditarget terbentuk selambatnya September 2021. Holding ini terdiri dari 9 BUMN, antara lain PT RNI, Berdikari, Perikanan Indonesia (Perindo), Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Sang Hyang Seri, PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam. Induk dari holding tersebut adalah RT RNI.
"Target kami semua Q3 tahun ini sudah harus terbentuk sehingga mohon dukungan bapak ibu," ujar Direktur Utama PT RNI Arief Prasetyo Adi dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/2021).
Sejauh ini, kesembilan perusahaan sudah mengajukan izin prakarsa inisiatif kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selanjutnya, bakal diadakan pembahasan dengan berbagai kementerian dan harmonisasi untuk Holding BUMN Pangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kok Bulog Nggak Masuk Holding BUMN Pangan? |
"Proses hari ini adalah izin prakarsa inisiatif sudah disampaikan kepada bapak Presiden, kemudian proses PAK atau pembahasan antar kementerian, dan berikutnya harmonisasi," paparnya.
Adapun tujuan dibentuknya holding pangan ini adalah untuk meningkatkan produksi bahan pokok pangan nasional. Kemudian, menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor pangan berkualitas. "Target kita ke depan memang kita harus bisa menjadi pengekspor pangan berkualitas ke depan," kata Arief.
Oleh karena itu, fokus pengembangan bahan pokok pangan nasional akan dibagi-bagi ke perusahaan yang berbeda-beda. Agar hasilnya maksimal.
Bagaimana teknis Holding BUMN Pangan ini? klik halaman berikutnya.
Simak juga Video: 1.219 Pekerja Holding BUMN Tambang Positif Corona
Sebagai contoh, untuk produksi beras, jagung, cabai merah, dan bawang merah ada di Sang Hyang Seri dan Pertani. Kemudian, produksi ayam dan sapi di PT Berdikari, produksi ikan di Perindo dan Perinus. Lalu, produksi gula di RNI, dan produksi Garam di PT Garam.
Selain itu, untuk storage dan distribusi nantinya akan difokuskan di BGR Logistics, untuk perdagangan atau trading oleh PPI. Sementara, untuk penjualan atau retail sales nantinya akan bekerja sama dengan peritel dan start up pangan yang sudah ada, antara lain Grab, Sayurbox, TaniHub, dan sebagainya.
"Jadi akan ada satu kesatuan mulai dari hulu sampai hilir dari 9 BUMN klaster pangan," imbuhnya.