Perusahaan jasa jual dan beli barang kantor bekas, Clear Office telah mengantongi omzet US$ 800 ribu setara Rp 11 miliar (kurs Rp 14.351) dalam dua bulan berakhir. Bisnis itu dipimpin oleh seorang wanita bernama Brandi Susewitz.
Dikutip dari CNBC, Senin (15/3/2021) perusahaan itu telah mendapatkan keuntungan beberapa bulan terakhir di Silicon Valley, salah satunya karena Oracle Corporation berencana memindahkan kantor pusat dari Silicon Valley ke Texas. Perpindahannya dibantu oleh Clear Office untuk membersihkan beberapa furnitur kantornya.
Selain Oracle, perusahaan lainnya seperti Uber, Dropbox, Yelp, dan lainnya juga menggunakan jasa perusahaan milik Susewitz. Lebih dari setahun setelah pandemi COVID-19, banyak perusahaan telah mengumumkan peralihan ke pekerjaan jarak jauh dan menyadari bahwa kebutuhan akan ruang kantor berkurang, terutama di daerah yang mahal seperti Silicon Valley.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susewitz meluncurkan Clear Office setelah dia di-PHK pada tahun 2020. Perusahaannya menjadi pasar digital yang menjual perabot kantor bekas kelas atas, mulai dari kursi hingga meja biliar.
Menjual mebel bukanlah prioritas tinggi bagi perusahaan yang berurusan dengan perhitungan ekonomi. Pada tahun 2020, setelah Uber mengumumkan rencana untuk menutup atau mengkonsolidasikan 45 kantor di seluruh dunia, seorang manajer fasilitas Uber menghubungi Susewitz, yang perlu menyingkirkan lebih dari 1.000 perabot.
"Manajer fasilitas untuk Uber atau Oracle tidak akan pergi ke eBay atau Craigslist untuk memposting seluruh perabot kantor terutama karena terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk mencoba menjualnya secara individual," jelas Susewitz.
Berlanjut ke halaman berikutnya.