Masa pandemi tak membuat beberapa orang kehabisan akal untuk tetap meraup pundi-pundi uang. Sebagian dari mereka memutuskan untuk membuka usaha dan menjadi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Fenomena ini juga terjadi di salah satu kabupaten yang terkenal akan budaya islamnya yang kental yaitu Kabupaten Demak. Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM Kabupaten Demak mencatat setidaknya ada penambahan jumlah UMKM di Demak pada tahun 2020 sebanyak 13% dari total sebelumnya di tahun 2019 sekitar 26.000 UMKM.
Kepala Seksi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM Kabupaten Demak Sunarto SE, MM mengatakan peningkatan jumlah tersebut disebabkan banyak pekerja yang keluar di sektor formal beralih menjadi pelaku usaha untuk bertahan di masa pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi COVID-19 ini kan banyak mereka yang pekerja formal yang kebanyakan dari pabrik banyak yang keluar, otomatis mereka berpikir bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Karena itu kita mengadakan pelatihan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha," ungkap Sunarto kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Sunarto mengatakan pihaknya melakukan pelatihan kewirausahaan tersebut di 14 kecamatan yang ada Kabupaten Demak. Dengan adanya pelatihan tersebut, para pekerja yang tidak bekerja lagi di sektor formal mampu untuk membuka usahanya sendiri.
"Di situ kita mengadakan pelatihan, jadi masyarakat yang terdampak tersebut dapat tetap eksis dan bertahan di masa pandemi. Pelatihan tersebut sesuai dengan potensi yang ada di wilayahnya masing-masing," tuturnya.
"Contoh di daerah pesisir, maka kita mengadakan pelatihan dalam sektor kelautan dan perikanan. Bisa dengan membuat nugget atau olahan lautnya yang bahan bakunya dari ikan. Jadi sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing" tambahnya.
![]() |
Dari pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Perdagangan, Koperasi, UMKM Kabupaten Demak tersebut Sunarto mengatakan di tahun 2020 para pelaku UMKM yang ada di Demak sukses bertambah 13% dari tahun 2019, menjadi kurang lebih 31.000 pelaku UMKM.
"Dari 13% atau sekitar 30.000 pelaku UMKM tersebut, 80-90%nya berada di sektor makanan dan minuman. Lalu ada sektor kerajinan tangan, sektor fashion, sektor perikanan dan garam dan sektor pertanian," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Perdagangan, Koperasi, UMKM Kabupaten Demak Drs. Iskandar Zulkarnain MM mengatakan di tahun 2020, sektor perdagangan yang di dalamnya terdapat sektor UMKM di Kabupaten Demak mampu menyumbang PDRB yang cukup besar yaitu sebesar 18%.
"UMKM jelas sangat berpengaruh ya. Penyokong PDRB Kabupaten Demak pertama dari pertanian, kedua bidang jasa, ketiga perdagangan. Jadi sumbangan PDRB ada 18% khususnya direktorat PKL UMKM, jadi dalam konteks perkembangan ekonomi Kabupaten Demak sangat signifikan sekali dalam rangka meningkatkan ekonomi," tuturnya.
Iskandar juga mengatakan di masa pandemi kali ini pihaknya juga tak tinggal diam dalam membantu para pelaku UMKM. Dindagkop UKM Demak memberikan beberapa bantuan untuk UMKM mulai dari permodalan hingga pemasaran.
Pihaknya juga bermitra dengan berbagai lembaga seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan juga BRI dalam rangka membantu para pelaku UMKM agar tetap bertahan di masa pandemi kali ini.
"Kemitraan dengan pihak lain contoh badan amil zakat nasional (BAZNAS) untuk pelatihan ke UMKM di tahun lalu ada 5 angkatan. Ada juga dari perbankan seperti Bank BRI dalam hal KUR, lalu Rumah BUMN BRI lewat CSRnya untuk pelatihan pelaku usaha mikro," ucap Iskandar.
Ia menuturkan rumah BUMN yang ada di BRI setiap tahunnya juga dimanfaatkan untuk pelatihan UMKM. Sehingga pembinaan UMKM tidak hanya dari APBD saja, tetapi juga dari stakeholder lainnya. Iskandar pun mengatakan pihaknya membuka pintu selebar-lebarnya untuk berbagai pihak yang ingin berkontribusi dalam membangun UMKM di Kabupaten Demak.
"Kerja sama BRI yang jelas dalam hal pendekatan SDM, baik dalam pengemasan packaging, ekspor impor juga penting, karena UMKM ini ada beberapa potensinya yang perlu difasilitasi, tentu ini tidak bisa hanya dibiayai oleh APBD saja tapi juga harus bekerjasama dengan pihak lain seperti BRI, BAZNAS atau perusahaan lain yang ada di Kab. Demak," pungkasnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia yang mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, ikuti terus beritanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.
Tonton juga Video: Jokowi Minta Brand Asing di Mal Digeser dari Lokasi Strategis, Ganti Produk Lokal