Dalam situasi pandemi seperti saat ini, pajak yang dibayarkan oleh masyarakat ternyata punya dampak yang lebih berarti bagi perekonomian nasional. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara setiap rupiah yang disetorkan untuk pajak akan mempengaruhi seberapa kuat pemerintah membiayai upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Ia mengatakan, saat ini Indonesia membutuhkan Rp 2.750 triliun untuk belanja negara yang sebagian dikumpulkan melalui pajak. Dana ribuan triliun itu diperlukan untuk menangani pemulihan ekonomi.
"Situasi pandemi Ini membutuhkan kegotongroyongan kita, kebersamaan kita untuk bisa menanggulangi (pandemi). Luar biasa kebutuhan yang diperlukan oleh negara," kata dia dalam webinar, Senin (22/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana Rp 2750 triliun itu sebagian besar dibelanjakan melalui pemerintah pusat, ada pula yang dilakukan oleh pemerintah daerah, dan ada yang secara khusus dialokasikan untuk pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp 699 triliun atau hampir 700 triliun.
"Uangnya dari mana? uangnya tentu dari pajak yang Ibu/Bapak wajib pajak bayarkan," sebutnya.
Dia pun menekankan pentingnya pelaporan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak untuk mendukung hal-hal yang dia sebutkan di atas.
"Ketika kita mengisi SPT dengan benar, lengkap, dan jelas maka kita membantu negara, kita ikut serta membiayai Rp 2.750 keperluan pemulihan ekonomi, dan hampir Rp 700 triliun yang sangat spesifik kita pantau secara detail pelaksanaannya sebagai program pemulihan ekonomi nasional (PEN)," papar Suahasil.
Sebagian dari dana PEN digunakan untuk pembelian vaksin dan proses vaksinasi. Dana yang dibutuhkan diperkirakan sekitar Rp 58 triliun untuk melaksanakan vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk Indonesia.
Vaksinasi dilakukan agar Indonesia betul-betul memiliki kekebalan kelompok (herd immunity) untuk melawan COVID-19, dan uang pajak menjadi salah satu tumpuan utama untuk membeli vaksin dan melakukan vaksinasi tersebut.
"Ini akan menjadi bagian dari perjuangan kita memastikan bahwa masyarakat Indonesia bisa terlindungi dari virus COVID-19 dan negara memberikan support sehingga setahap demi setahap kegiatan ekonomi bisa terbuka kembali," tuturnya.
Pemerintah juga mengajak para wajib pajak bukan hanya menyelesaikan kewajiban pajaknya sendiri tetapi juga ikut mengajak dan menyampaikan kepada orang-orang terdekatnya untuk menuntaskan kewajiban mereka.
"Kepada group WhatsApp yang ibu/bapak jadi anggota, ingatkan saudara-saudara kita semua ini saatnya kita membantu negara pada saat pandemi menyelesaikan kewajiban pelaporan SPT pajak, dan kemudian membayar pajak yang terutang jika memang masih ada yang belum dilengkapi," tambah Suahasil.
(toy/dna)