Di tengah kondisi krisis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, pemerintah mendorong seluruh kementerian dan lembaga meningkatkan belanja, terutama belanja barang. Tujuannya agar membantu menggerakan roda perekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, belanja barang untuk kementerian dan lembaga hingga akhir Februari 2021 mencapai Rp 18,2 triliun. Angka itu naik 13,5% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 16 triliun.
Sri Mulyani menjabarkan ada 4 kementerian dan lembaga yang realisasi belanja barangnya cukup tinggi. Pertama ada Kementerian Kesehatan yang realisasi belanja barangnya naik 398,3% dari Rp 900 miliar menjadi Rp 4,4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kementerian yang belanjanya sangat tinggi sangat mudah diprediksi yaitu Kemenkes. Karena mereka membelanjakan untuk berbagai kebutuhan vaksinasi dan untuk 3T yang memang meningkat sangat tinggi yaitu sampai 4 kali lipat dibandingkan Februari tahun lalu," ucapnya dalam konferensi pers APBN KITA, Selasa (23/3/2021).
Kedua Kementerian PUPR yang telah mengeluarkan anggaran belanja barang di Februari 2021 sebesar Rp 2 triliun. Angka itu naik 107,5% dari capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun.
"Ini juga hampir sama tingginya sama dengan Kemenkes. Belanja PUPR itu terutama untuk belanja sarana dan pra sarana jembatan dan jalan," tambahnya.
Ketiga ada Kementerian Pertahanan. Kementerian yang dipimpin oleh Prabowo Subianto itu telah mengeluarkan anggaran belanja barang Rp 1,8 trliun. Angka itu naik 12,9% dibandingkan capaian di Februari 2020.
Keempat Polri yang mencatatkan pertumbuhan anggaran belanja barang 9,5% dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 2,3 triliun.
"Perlu diingat Kemenhan dan Polri diminta turun untuk menangani COVID-19 ini melalui pembatasan skala mikro. Di mana kita mobilsiasi sampai level desa ada babinsa dan bhabinkamtibmas," tutupnya.