Yuk Ditebak, Negara Mana yang Ekonominya Paling Cepat Pulih dari Corona?

Yuk Ditebak, Negara Mana yang Ekonominya Paling Cepat Pulih dari Corona?

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 25 Mar 2021 14:45 WIB
Deretan Negara yang Kebijakan Ekonominya Keren dalam Hadapi Corona

Pandemi Corona membuat perekonomian di berbagai negara mengalami krisis global. Ada beberapa negara yang telah menerapkan strategi ekonominya dengan matang. Seperti Australia, Malaysia, Singapore dan Jepang.
Foto: Getty Images/Carl Court
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyebut tren pemulihan ekonomi di berbagai negara tidak merata pasca usai pandemi COVID-19. Lantas, negara mana yang ekonominya paling cepat pulih? Apakah Indonesia?

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter Bank Indonesia (BI), Riza Tyas Utami mengatakan, Amerika Serikat (AS), China dan India menjadi yang paling cepat di antara negara lainnya.

"Perekonomian global sudah menunjukkan perbaikan, terutama dipimpin Amerika Serikat, China dan India," katanya dalam Pelatihan Wartawan secara virtual bertajuk 'Sinergi Memperkuat Perekonomian', Kamis (25/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, perbaikan ekonomi di negara-negara berkembang hingga saat ini dinilai relatif lebih bertahap dibandingkan dengan negara maju. Di Indonesia sendiri diakui Riza akan lambat, namun pasti sejalan dengan pelaksanaan vaksinasi yang terus didorong pemerintah.

"Sayangnya perbaikan global masih tidak merata di negara maju dan negara berkembang. Perbaikan ekonomi domestik diperkirakan lambat tapi pasti akan berlanjut dan sejalan nanti dengan vaksinasi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Pasar keuangan juga belum mengalami perbaikan secara merata. Hal itu disebabkan masih tingginya ketidakpastian global yang direspons pelaku pasar. Misalnya ketika US treasury yield menguat, maka nilai tukar dan yield di negara-negara berkembang menjadi melemah.

"Pasar merespon dengan cukup sensitif, ditandai dengan kenaikan dolar yang menguat akibat pelemahan mata uang dan yield di negara berkembang," kata dia.

Sementara itu dampak positif pemulihan ekonomi yang cepat di tiga negara tersebut berdampak pada beberapa sektor yang mulai mengalami peningkatan. Volume perdagangan, peningkatan komoditas dan harga minyak pun terpantau meningkat. "Harga minyak pun mulai Desember 2020 meningkat pesat. Sekarang ada di level US$ 60-an dari sebelumnya US$ 40-an," kata dia.

Lihat juga Video: Faisal Basri Ramal Ekonomi RI Mulai Pulih Kuartal II 2021

[Gambas:Video 20detik]



(aid/fdl)

Hide Ads