Manajemen PT PLN (Persero) menyebut, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tahun 2020 sebesar 40,13%. Adapun rinciannya yakni pembangkit 29,33%, transmisi 75,37%, gardu induk 58,46%, dan distribusi 61,19%.
"Kalau kami masih di angka 40%-an," kata EVP Perencanaan dan Engineering Konstruksi PLN Anang Yahmadi dalam Webinar Ruang Energi, Kamis (25/3/2021).
Dia mengatakan, untuk menghitung TKDN bukan perkara sederhana. Dia mengatakan, untuk menghitung TKDN di antaranya ialah dengan bekerja sama dengan surveyor seperti Surveyor Indonesia dan Sucofindo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sisanya kita ya melakukan self assessment menghitung sendiri, dan sekarang kita lagi mendidik internal untuk dapat sertifikat bagaimana menghitung TKDN," katanya.
Ia pun menyebut, untuk distribusi seperti concrete pole TKDN-nya hanya 65%. Padahal, concrete pole hanya tiang yang seharusnya bisa 100%. Menurutnya, TKDN sendiri melputi barang dan jasa. Untuk jasa seharusnya bisa dilakukan dari dalam negeri. Dia bilang, kemungkinan material bukan dari dalam negeri yang kemudian menjadi tantangan buat PLN.
"Yang distribusi misalnya concrete pole itu kan tiang listrik aja, itu ternyata hanya 65% padahal cuma tiang aja kenapa TKDN 65%. Kemudian steel pole ko rasanya aneh gitu ya, masa sih gini aja nggak bisa 100%. Padahal TKDN sebetulnya barang material dan jasa. Jasa pasti orang Indonesia semua tapi ternyata materialnya mungkin enggak, itu yang jadi masalah," jelasnya.
"PR-nya sebenarnya di sana, tantangan lebih besar kami kira," tambahnya.
Lihat juga Video: Token Listrik Gratis Maret 2021, Begini Cara Klaimnya!