Awas Harga Naik! Stok Daging Sapi Lebaran Diramal Minus 9.424 Ton

Awas Harga Naik! Stok Daging Sapi Lebaran Diramal Minus 9.424 Ton

Vadhia Lidyana - detikFinance
Senin, 29 Mar 2021 15:54 WIB
Harga Daging Sapi
Foto: Aulia Damayanti
Jakarta -

Kebutuhan daging sapi terbesar berasal dari wilayah Jabodetabek dan juga Bandung Raya. Pada periode Maret-Mei 2021, tercatat kebutuhan pada area tersebut mencapai 53.707 ton dengan asumsi 50% stok daging beku disalurkan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan juga laporan rencana penyaluran penggemukan ke rumah potong hewan (RPH), stok daging sapi di bulan Maret surplus sebanyak 7.427 ton, dan di bulan April surplus 1.104 ton. Namun, di bulan Mei di mana akan ada Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, masih defisit 9.424 ton.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Syailendra, wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya memang harus diprioritaskan dalam memasok daging sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, populasi sapi di daerah-daerah sebenarnya cukup bahkan lebih, sehingga bisa disalurkan untuk menjadi pasokan daging sapi ke Jabodetabek dan Bandung Raya. Hanya saja, persoalannya ada di distribusi.

"Minimal dari 2 provinsi yang saya keliling betulan, itu sapi luar biasa banyaknya, jadi nggak perlu takut. Cuma persoalan mobilisasi saja. Makanya saya mengajak Pak Harry (Dirut Berdikari), dan Pak Dirjen PKH (Kementan) juga mengajak Pak Harry terus sebagai off taker. Kalau ada apa-apa, karena jujur saja yang kita amankan untuk rakyat Jabodetabek, Bandung Raya," kata Syailendra dalam webinar HIPMI bertajuk 'Mahalnya Harga Sapi dan Kerbau, Apa Solusinya?', Senin (29/3/2021).

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan, untuk menutupi kekurangan stok daging sapi pada bulan Mei, para pemasok mengajukan impor daging sapi maupun daging kerbau. Mulai dari Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) sebanyak 2.000 ton, Asosiasi Pengusaha Protein Hewan Indonesia (APPHI) sebanyak 3.830 ton, PT Berdikari sebanyak 893 ton, dan Perum Bulog sekitar 20.000 ton daging kerbau dari India.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap daging-daging tersebut bisa masuk pada bulan Mei, tepatnya sebelum Lebaran yang kemungkinan jatuh pada 12-13 Mei 2021.

"Kemudian Bulog, hasil koordinasi kami dari 80.000 ton penugasan, informasinya akan masuk 2.722 ton di Maret April 20.000 ton, dan Mei 14.000 ton. Tapi Mei ini kita berharap akan masuk sebelum hari raya, karena kalau lewat ya sudah lewat momennya," tutur dia.

Syailendra mengatakan, jika daging-daging impor tersebut masuk sebelum Lebaran, maka akan sangat membantu untuk menstabilisasi harga yang cenderung melambung menjelang Lebaran. Terlebih lagi, saat ini harga daging sapi masih terus bertahan di level tinggi, yakni sekitar Rp 126.000 di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional.

"Ini sangat-sangat membantu untuk menyeimbangkan harga pasar," tandas dia.

(vdl/eds)

Hide Ads