Fenomena penggandaan uang seperti halnya aksi Ustaz Gondrong masih marak terjadi. Tak jarang, banyak orang dirugikan karena iming-iming mendapat keuntungan dalam waktu sekejap.
Sejatinya, ada cara yang wajar untuk 'menggandakan' uang. Salah satunya ialah dengan investasi.
Investasi ini sendiri ada sejumlah hal yang perlu dicermati dan butuh proses agar harta yang diinvestasikan mengalami peningkatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, seseorang yang akan investasi harus berpikir rasional. Menurutnya, jika ada yang menawarkan investasi dengan imbal hasil atau return secara pasti maka harus hati-hati.
"Yang kedua, return-nya tinggi sekali, kalau return-nya tinggi sekali itu harus hati-hati karena biasanya itu bisa penipuan. Itu yang harus diperhatikan," katanya kepada detikcom, Rabu (31/3/2021).
Hans menambahkan, dalam investasi, seseorang juga harus memahami produk yang dibeli. Kemudian, bagaimana produk itu bisa menghasilkan uang.
Di pasar modal, lanjut Hans, ada sejumlah produk investasi seperti saham, obligasi dan reksa dana. Masing-masing produk memiliki keunggulan dan risiko yang berbeda.
Hans mengatakan, saham menawarkan imbal hasil yang tinggi tapi juga risiko yang tinggi.
"Saham return-nya compound growth 10-12%-an, rata-rata 11-12% setahun," katanya,
Sementara, imbal hasil yang ditawarkan untuk obligasi seperti obligasi pemerintah sekitar 6,8-7%.
"Reksa dana juga variatif tapi biasanya mirip-mirip dengan return pasar itu produk-produknya, ada pasar uang, reksa dana saham, pendapatan tetap," katanya.
Lihat juga Video: Membongkar Trik Ustaz Gondrong Gandakan Uang