Disinggung Dahlan Iskan, Begini Parahnya Kondisi Keuangan BUMN Karya

Disinggung Dahlan Iskan, Begini Parahnya Kondisi Keuangan BUMN Karya

Danang Sugianto - detikFinance
Minggu, 04 Apr 2021 11:33 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan menyoroti kinerja BUMN karya yang kini dalam keadaan sulit. Hal itu terlihat dari kinerja keuangan mereka di 2020.

Menurut Dahlan, memang pembangunan infrastruktur beberapa tahun terakhir sangat masif. Contohnya pembangunan jalan tol yang banyak di berbagai wilayah. Namun pendanaan menjadi masalah baru bagi perusahaan infrastruktur ini.

"Ketika bencana tahap 1 datang, harapan tinggal pada obligasi, medium term notes (MTM) dan sejenisnya. Tapi pemilik obligasi pun tahu, mana perusahaan yang masih bisa cari pinjaman bank dan mana yang sudah mentok," kata dia dikutip dari disway.id.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang jika dilihat dari laporan keuangan seperti Waskita Karya perusahaan mengalami rugi bersih hingga Rp 7,3 triliun di 2020. Padahal di 2019 perusahaan berhasil mengantongi laba bersih Rp 938 miliar.

Wijaya Karya juga sama, meski tidak menderita kerugian, namun laba bersih perusahaan turun begitu dalam sampai 91%. Pendapatan juga turun 39%.

ADVERTISEMENT

PTPP juga mengalami penurunan laba bersih yang begitu dalam hingga 84%. Sementara Adhi Karya, Hutama Karya dan BUMN karya lain belum hingga saat ini belum melaporkan kinerja keuangannya di 2020.

Berikut catatan dari laporan keuangan para BUMN Karya:

1. Waskita Karya

Pendapatan: Turun 48%, Rp 31,39 triliun (2019) vs Rp 16,19 triliun (2020)
Laba: Untung Rp 938,14 miliar (2019) vs rugi Rp 7,38 triliun
Liabilitas: Rp 93,47 triliun (2019) vs Rp 89,01 triliun (2020)
Aset: Rp 122,59 triliun (2019) vs Rp 105 triliun (2020)

2. Wijaya Karya

Pendapatan: Turun 39%, Rp 27,21 triliun (2019) vs Rp 16,54 triliun (2020)
Laba: Turun 91,87%, Rp 2,28 triliun (2019) vs Rp 185,76 miliar (2020)
Liabilitas: Rp 42,89 triliun (2019) vs Rp 51,45 triliun (2020)
Aset: Rp 62,11 triliun (2019) vs Rp 68,11 triliun (2020)

3. PTPP

Pendapatan: Turun 32%, Rp 23,57 triliun (2019) vs Rp 15,83 triliun (2020)
Laba: Turun 84%, Rp 819,49 miliar (2019) vs Rp 128,7 miliar (2020)
Liabilitas: Rp 41,12 triliun (2019) vs Rp 39,46 triliun (2020)
Aset: Rp 56,13 triliun (2019) vs Rp 53,47 tiliun (2020)

(das/zlf)

Hide Ads