Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran 2021 bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah juga akan segera merilis aturan pengendalian transportasi untuk melengkapi larangan mudik tersebut.
Pada saat mudik Lebaran, biasanya masyarakat akan menginap di hotel-hotel dekat kampung halaman sekaligus untuk berlibur. Hotel-hotel di daerah pun biasanya ramai saat mudik Lebaran, sementara hotel-hotel di kota-kota besar, terutama DKI Jakarta sepi.
Hotel-hotel di DKI bakal kebanjiran tamu saat Lebaran?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono mengatakan, larangan mudik Lebaran tetap akan berimbas pada hotel-hotel di Ibu Kota.
Ia menjelaskan, saat Lebaran biasanya masyarakat non muslim yang tak merayakan Lebaran akan berlibur dan menginap di hotel-hotel Ibu Kota. Dengan adanya pengendalian lalu-lalang masyarakat saat Lebaran, maka akan berdampak pada bisnis hotel.
"Dalam kondisi libur Jakarta juga sebagai tempat untuk wisata. Biasanya kelompok-kelompok non muslim karena libur panjang mereka banyak pergi ke Jakarta. Sebenarnya kalau itu kondisinya normal, kita lebih suka apabila tidak ada larangan mudik," ujar Sutrisno dalam konferensi pers virtual, Senin (5/4/2021).
Meski begitu, ia menyadari pentingnya larangan mudik ini untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Tapi kita menyadari problem COVID-19 itu berat bagi kita, sehingga pengendalian penularan itu lebih penting. Oleh karena itu kita tetap mengikuti aturan pemerintah," kata Sutrisno.
Sementara itu, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya, larangan mudik Lebaran menjadi potensi bagi hotel-hotel di Ibu Kota untuk menarik pengunjung.
Berlanjut ke halaman berikutnya.