Pemerintah sedang mendorong digitalisasi ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 dinilai bisa menjadi momentum untuk mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem digital dengan dukungan peningkatan kualitas infrastruktur, konektivitas internet, serta edukasi.
"Penting agar kita memanfaatkan peluang yang muncul dari pandemi untuk bergerak maju. Dari sisi retail, kita bisa kita pergunakan momentum untuk mengadopsi teknologi secara lebih luas, baik untuk mempermudah akses konsumen maupun mempermudah operasi," ujar Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Mindaugas Trumpaitis dalam keterangannya, Selasa (6/4/2021).
Dari sisi lingkungan kerja, sebaiknya kita mempertahankan fleksibilitas tempat kerja dimana karyawan bisa bekerja dari rumah maupun dari kantor. Peran kantor lalu akan bergeser menjadi tempat networking dan berkolaborasi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Serba-serbi BLT UMKM yang Harus Kamu Tahu |
Lebih lanjut Mindaugas mengatakan, pihaknya terus mendukung UMKM di Indonesia, utamanya para pemilik toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC), dalam melakukan transformasi digital melalui aplikasi AYO SRC. Melalui aplikasi ini, lebih dari 130.000 pemilik toko kelontong SRC dapat melakukan banyak hal, mulai dari manajemen stok toko, hingga pemesanan barang dan pembayaran secara digital.
"Para pemilik toko kelontong SRC yang menggunakan teknologi ini berhasil meningkatkan pendapatan secara rerata sebesar 50%," kata Mindaugas.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa digitalisasi UMKM sangat diperlukan untuk mendukung pemulihan ekonomi serta menjadi jembatan gap terbesar dalam proses digitalisasi UMKM yakni produk yang tidak standar.
Lanjut halaman berikutnya.
Simak video 'Dukung UMKM Bertahan, Bangkit dan Tumbuh Saat Pandemi':