AirAsia juga tengah mengintegrasikan e-wallet Big Pay ke dalam aplikasi AirAsia. Fernandes percaya AirAsia akan menjadi super app dengan berbagai fasilitas di dalam layanannya, mengingat perusahaan telah lama berbisnis di dunia digital.
"Kami perusahaan pertama di Malaysia, saya berani bilang, menggunakan internet untuk menjual produk kami. Orang lupa kami adalah perusahaan digital jauh sebelum Grab, Shopee, Fave, dan Gojek. Kami punya DNA itu di sistem kami," kata Fernandes.
Namun, maskapai belum mau memberitahukan kapan layanan ride-hailing resmi beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AirAsia menjadi salah satu maskapai yang juga terdampak keras oleh pandemi COVID-19. Maskapai mengumumkan rekor kerugian kuartalan US$ 590,72 juta untuk periode Oktober-Desember 2020. Pendapatan maskapai terjun bebas hingga 92% menjadi 267,4 juta ringgit.
Kapasitas penumpang menyusut 88% dibandingkan tahun lalu. Kapasitas terendah terjadi Malaysia, Filipina, dan Indonesia, karena perbatasan internasional.
(fdl/fdl)