Program bantuan produktif usaha mikro (BPUM) atau bantuan langsung tunai (BLT) UMKM Rp 1,2 juta untuk 12,8 juta calon penerima membutuhkan anggaran sebesar Rp 15,6 triliun. Dari angka itu, pemerintah baru menyiapkan anggaran Rp 11,76 triliun untuk 9,8 juta orang.
Anggaran yang sudah disediakan itu ditujukan kepada 9,8 juta orang yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai penerima BPUM. Sementara itu, anggaran untuk sisa kuota 3 juta orang belum dikucurkan oleh Kementerian Keuangan yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Anggaran yang belum dikucurkan itu sebesar Rp 3,6 triliun.
"Yang sudah tersedia anggarannya itu adalah 9,8 juta. Jadi 3 juta tadi sangat bergantung dengan bagaimana dan kapan dana untuk 3 juta itu disediakan oleh Kemenkeu," ungkap Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihaknya menanti keputusan Kemenkeu untuk menyediakan anggarannya. Jika sudah tersedia, pihaknya akan segera menyalurkannya kepada 3 juta calon penerima.
Adapun pendaftaran 3 juta calon penerima BPUM itu juga masih dibuka di dinas yang membidangi koperasi dan UKM di masing-masing kabupaten/kota.
"Kami siap saja kalau itu harus segera dan kami tetap membuka. Jadi ada atau tidak tambahan berikutnya, kita tetap menampung data usulan-usulan dari daerah, dengan harapan ada kuota juga tergantung dengan kita memperhatikan sebaran wilayah," ujar Eddy.
Ia menjelaskan, BLT UMKM Rp 1,2 juta tahun ini akan terus disalurkan dengan sangat memperhatikan kondisi UMKM di setiap daerah yang mengajukan. Artinya, apabila ada daerah dengan kondisi perekonomian yang sangat terpuruk dan mengajukan data-data calon penerima bantuan tersebut, maka daerah itu akan diprioritaskan.
"Jadi maksud saya adalah memperhatikan sebaran wilayah itu mempertimbangkan jumlah penduduk, kemudian kita ada sebagian data jumlah UMKM per provinsi, dan pertumbuhan ekonomi. Misalnya Bali itu paling terdampak, minus 12% tahun lalu. Jadi nanti kita kita kondisikan, semakin terpuruk ekonomi suatu daerah itu mungkin UMKM-nya dapat lebih besar, sehingga jumlahnya semakin besar," terang dia.
Namun, Eddy menegaskan penyaluran BLT UMKM Rp 1,2 juta tahun ini tetap akan dilakukan secara adil ke seluruh wilayah Indonesia.
"Kita akan menyebarkan secara adil semaksimal mungkin, karena ini adalah misi utama penyelamatan UMKM di Indonesia," pungkas Eddy.
Lihat juga Video: PKH, BLT, dan BPNT Ditargetkan Tersalurkan di Akhir Maret