Ratusan Kambing Berduyun-duyun Masuk SD saat Kebakaran Tanah Abang

Ratusan Kambing Berduyun-duyun Masuk SD saat Kebakaran Tanah Abang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 09 Apr 2021 11:30 WIB
SD Kebon Melati 01, Jakarta Pusat, dipenuhi kambing. Kambing-kambing ini adalah milik pedagang korban kebakaran.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pedagang kambing di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali menggelar dagangannya. Sebelumnya, sebelah persis lokasi tempat berjualan mengalami kebakaran hebat.

Salah seorang pedagang, Tedi pun bercerita mengenai kebakaran hebat yang terjadi kemarin. Tedi yang biasa mengurus penjualan kambing di tempat tersebut mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.

Titik kebakaran adalah di bagian penjualan sayur dan buah yang letaknya di sebelah persis tempat penjualan kambing. Api yang terlanjur besar sempat merambat ke tembok tempat penjualan hewan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga pun berduyun-duyun berupaya memadamkan api tersebut. Selain itu, warga juga membantu para pedagang untuk menyelamatkan kambing dan sapi.

"Saling membantu warga terutama relawan sama anak taruna tidak ngeluh, tidak takut, kambing banyak, sapi banyak dibantu," katanya kepada detikcom, Jumat (9/4/2021).

ADVERTISEMENT

Tedi mengatakan, jumlah kambing yang berada di lokasi sekitar 200 ekor dan sapi 13 ekor. Hewan-hewan tersebut diungsikan di sekolah dasar yang lokasinya tidak jauh dari pasar. Beruntung, tidak ada hewan yang mati karena insiden tersebut. Semua hewan selamat karena dibantu warga.

"Alhamdulilah kambing domba nggak terhitung 200 lebih punya si A si B, kalau sapi 13 ekor," katanya.

Simak juga video 'Pasar Kambing Terbakar: 136 Lapak Ludes, Miliaran Rupiah Melayang':

[Gambas:Video 20detik]



Bagaimana kondisi kambing tersebut di sekolah? klik halaman berikutnya.

Hari ini, pedagang pun kembali menjual kambing di tempat semula. "Hari ini kan itu tempatnya orang keluar masuk sekolah, kita mau bersihin," tambahnya.

Meski tidak ada hewan yang mati, Tedi mengatakan, kerugian yang dialaminya ialah banyaknya peralatan yang rusak. Tedi sendiri tak bisa memastikan nominal kerugian yang diterimanya.

"Waduh kalau kerugian material kaga keitung. Atap, kandang, sebelumnya ada kantor ada AC, spring bed, TV," ujarnya.


Hide Ads