Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran tahun ini dan aturan ini berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Di saat berdekatan, Kementerian Ketenagakerjaan kemudian mewajibkan pengusaha membayar tunjangan hari raya (THR) karyawan paling lambat sebelum Lebaran.
Bagi mereka yang menerima THR, jadi punya dana lebih yang tak banyak terpakai karena mudik dilarang. Lantas, uangnya bisa dipakai untuk apa ya?
Menurut Chairman & President Asosiasi Perencanan Keuangan International Association of Register Financial Consultant (IARFC) Indonesia Aidil Akbar sebagian uang THR tadi baiknya diinvestasikan. Tujuannya agar uang THR tadi tak habis sia-sia bahkan semakin bertambah oleh karena adanya keuntungan yang didapat dari instrumen investasi yang dipilih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dalam kondisi sekarang sih tetap lebih baik diinvestasikan," ujar Aidil kepada detikcom, Selasa (13/4/2021).
Namun, sebelum diinvestasikan, ada baiknya diperhitungkan juga kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi selama ramadhan dan lebaran nanti. Jadi, tak semua uang THR diinvestasikan tapi dibagi-bagi dulu untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan tak terduga, baru sisanya diinvestasikan.
"Penuhi dulu biaya-biaya di bulan puasa itu, misalnya apa? Biaya hidup kan pasti naik, naik 10-20% dari sebelumnya biasanya, menu buka puasalah inilah itulah, ada biaya zakat, biaya THR buat orang-orang yang kerja sama kita buat ART misalnya, atau mungkin kalau di kompleks ada uang keamanan kompleks, tukang sampah, tukang sapu, dll," paparnya.
Hal serupa disampaikan oleh Perencana Keuangan sekaligus Pendiri dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno. Menurut Mike, ada baiknya uang bonus hari raya tadi ditabung atau diinvestasikan.
"Kalau saya lebih menyarakankan memang masukin ke produk keuangan yang dia risikonya rendah tapi masih tetap memberikan tingkat keuntungan," kata Mike.
Baca juga: Cair Mei, THR PNS 2021 Kira-kira Berapa Ya? |
Beberapa produk keuangan yang dimaksud Mike seperti deposito, emas, atau reksa dana pasar uang. Bisa pilih salah satu, bisa juga dibagi-bagi kepada berbagai instrumen investasi lainnya. Sisanya, bisa dipakai untuk membeli keperluan sehari-hari atau keperluan hari raya dan lain-lain.
"Sepertiganya ke deposito, sepertiganya ke reksa dana pasar uang, sepertiganya lagi ke emas," katanya.
Sisanya, bisa dipakai untuk membeli keperluan sehari-hari atau keperluan hari raya dan lain-lain.
"Sisanya (uang THR) dipakai untuk bayar zakat, infaq, dan kebutuhan hari raya yang lain, makanannya, busana ibadahnya dan lainnya," imbuhnya.
(dna/dna)