Tunjangan hari raya (THR) adalah hal yang dinantikan saat bulan Ramadhan. Namun terkadang uang THR ini hanya numpang lewat di rekening atau di dompet.
THR seringkali langsung habis begitu saja untuk kebutuhan yang sebenarnya tidak penting-penting amat. Perencana Keuangan Lolita Setyawati mengungkapkan kesalahan yang sering kali terjadi saat Ramadhan adalah tidak membuat perencanaan anggaran.
Menurut dia kebanyakan orang tidak mencatat pengeluaran dan mudah tergoda dengan keinginan. "Padahal tidak butuh, tapi karena ingin jadinya tergoda," kata dia dalam konferensi pers, Selasa (13/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan ada juga orang yang berutang demi gaya hidup Ramadhan dan tidak membuat skala prioritas. Sementara itu saat Ramadhan, orang mempunyai beberapa kebutuhan tambahan, ataupun pengeluaran khas Ramadhan seperti mudik, zakat, serta memberikan THR ke orang yang bekerja di rumah.
Oleh karena itu Lolita memberikan tips mengatur keuangan selama Ramadhan seperti membuat daftar prioritas yang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya siapkan dana ekstra untuk kebutuhan tambahan.
"Belanja di awal atau dicicil sebelum bulan Ramadhan. Karena kalau dekat-dekat lebaran harga biasanya naik dan jadi mahal. Solusinya bisa belanja di awal atau sekarang-sekarang ini," kata dia.
Bisa juga membuat menu sahur dan buka puasa. Hal ini untuk menghindari pembelanjaan makanan yang impulsif. "Menu menu ini bisa membantu jadi lebih efisien, supaya nggak buka aplikasi atau beli makanan terus," ujarnya.
Menurut Lolita sebaiknya THR yang didapatkan dialokasikan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya 20% untuk gaya hidup, 25% membayar utang, 15% tambahan kebutuhan, 10% sedekah dan 30% investasi. Alokasi ini bisa dilakukan untuk pekerja yang memiliki kondisi keuangan yang cukup.
Kemudian untuk pekerja yang kondisi keuangannya sudah baik bisa mengalokasikan THR 50% untuk gaya hidup 20% untuk sedekah dan 30% untuk investasi.
Simak Video: Perencana Keuangan: Jangan Ketergantungan THR!