Sebut OTT Nggak Bikin Jera, Ini 3 Pesan Luhut buat KPK

Sebut OTT Nggak Bikin Jera, Ini 3 Pesan Luhut buat KPK

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 13 Apr 2021 18:00 WIB
Poster
Foto: Rachman Haryanto: Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Luhut KPK harus menggenjot juga pencegahan korupsi, bukan hanya OTT alias operasi tangkap tangan.

"Bapak ibu sekalian pengalaman saya 7 tahun di kabinet ini pencegahan korupsi ini baru akhir-akhir ini saja makin baik. Ini penting, KPK bukan sekedar OTT saja," ujar Luhut dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, Selasa (13/4/2021).

Dalam paparannya, Luhut juga meminta KPK fokus melakukan pencegahan dengan memantau proyek-proyek besar yang dilakukan pemerintah. Salah satu yang dia sebutkan misalnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menilai harusnya proyek itu bisa melakukan penghematan besar sejak awal apabila KPK ikut terlibat sejak proses perencanaan proyek besar tersebut.

"Kemarin saya melihat proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Banyak sebenarnya kita bisa hemat di sana kalau dari perencanaan KPK sudah ikut terlibat melihat sendiri," ujar Luhut.

ADVERTISEMENT

Berikut 3 pesan penting Luhut buat KPK:


1. OTT tak buat jera

Luhut menilai tindakan OTT yang dilakukan KPK sebetulnya tak membuat para pelaku korupsi jera. Dia menilai pencegahan korupsi lebih penting dilakukan daripada hanya penindakan saja yang dilakukan.

"OTT-OTT itu kita lihat tidak juga buat orang jera. Kita lihat juga, maaf kalau saya bicara terbuka, OTT sendiri menurut saya buahnya tidak seperti kita harapkan. Orang bisa kapok, tidak juga," papar Luhut.

"Tapi pencegahan ini, menurut hemat saya harus dikedepankan oleh KPK," tambahnya.


2. KPK super sakti

Luhut menilai peran KPK dalam memberantas korupsi sangat lah super sakti. Hal itu terjadi apabila pencegahan dan kampanye anti korupsi terus dilakukan. Bukan cuma melakukan penindakan, dan menunggu kesalahan.

"KPK ini super sakti, kalau bisa memegang peran dengan pas pencegahan dan kampanye maka akan menurunkan korupsi, tapi kalau hanya penindakan terus tanpa pencegahan itu saya pikir tidak akan arif," ujar Luhut.

"Jangan biarkan orang berbuat salah kalau masih bisa kita ingatkan. Kalau memang dia susah ya sudah baru ditindak," katanya.


3. Kawal proyek logistik dan kereta cepat

Pemerintah sendiri sedang memiliki proyek besar di sektor logistik, yaitu Batam Logistic Ecosystem. Proyek ini dinilai Luhut bisa menekan biaya logistik mencapai 5-10%.

Namun menurutnya, banyak orang yang tidak ingin proyek besar logistik ini berjalan, karena tanpa proyek ini sektor logistik jadi sasaran korupsi. Maka dari itu, Luhut mengajak KPK memantau juga proyek ini.

"Saya mohon KPK ini masuk ke dalam ini, banyak yang tidak mau ini jalan. Kenapa? Karena di situ lah sumber korupsi itu banyak," ujar Luhut.

Selain itu Luhut menyinggung proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia menilai harusnya proyek itu bisa melakukan penghematan besar sejak awal apabila KPK ikut terlibat sejak proses perencanaan proyek besar tersebut.

"Kemarin saya melihat proyek kereta cepat Jakarta Bandung. Banyak sebenarnya kita bisa hemat di sana kalau dari perencanaan KPK sudah ikut terlibat melihat sendiri," ujar Luhut.

(hal/hns)

Hide Ads