Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama 3 bulan pertama atau kuartal I-2021 mengalami surplus yang cukup besar dibandingkan periode yang sama tahun 2020 dan 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$ 5,52 miliar selama kuartal I-2020. Hal itu dikarenakan pada Januari surplus US$ 2 miliar, Februari surplus US$ 2,01 miliar, dan Maret surplus US$ 1,57 miliar.
"Secara kumulatif kita masih surplus US$ 5,52 miliar," kata Suhariyanto dalam video conference, Kamis (15/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Surplus neraca dagang selama kuartal I-2021 ini dikarenakan total nilai ekspor yang mencapai US$ 48,90 miliar atau lebih tinggi dari impor yang hanya sebesar US$ 43,38 miliar.
Dengan begitu, neraca perdagangan Indonesia surplus US$ 5,52 miliar selama kuartal I-2021. Angka ini juga lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu US$ 2,59 miliar, dan tahun 2019 yang defisit atau tekor US$ 3,59 miliar.
"Surplus ini jauh lebih bagus dibandingkan Maret 2020 dan Maret 2019," ungkapnya.