Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melarang ekspor benih lobster dan ingin mendorong budidaya di dalam negeri. Pasalnya komoditas satu itu lebih banyak di Indonesia, tetapi yang jadi eksportir besar di dunia malah Vietnam.
Plt. Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Antam Novambar bilang, Indonesia seharusnya tidak kalah dengan Vietnam. Sebab selama ini, mereka bisa menjadi pengekspor lobster karena benihnya kebanyakan dari Tanah Air.
"Kita telah sampaikan nih mudah-mudahan orang Vietnam baca, kita akan larang (ekspor benih lobster) karena hampir 99% Vietnam sebagai pengekspor terbesar di dunia, benihnya dari kita, kenapa kita yang nggak terbesar? 99% pengekspor lobster terbesar adalah Indonesia. Jadi jangan sampai kita yang ngasih bibitnya, kita kalah sama mereka," kata Antam dalam Jumpa Pers yang dilihat virtual, Kamis (15/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antam sadar bahwa keuntungan yang didapat Indonesia dari ekspor benih lobster lebih kecil dibanding keuntungan yang didapat Vietnam saat menjadi pengekspor lobster dengan ukuran konsumsi.
"Lobster yang kita ambil benih-benihnya dulu terbiasa paling enak diekspor, nggak mau capek nih. Duitnya cepat walaupun kecil, kita bilang kecil. Di tingkat nelayan itu besar harganya Rp 5 ribu satu ekor besar untuk mereka. Di situ lah daya tarik para penyelundup dengan iming-iming bawa segitu mereka kumpulkan banyak lalu dijual ke Vietnam berupa benih itu dilarang sekarang. Dulu-dulu pernah dilarang, dibuka sebentar, ternyata lebih bagus memang dilarang," ucapnya.
"Si Vietnam itu pintar dia ambil yang kecil, dia besarkan sehingga pada saat ukurannya jelas untuk dijual, dijual untungnya besar luar biasa," tambahnya.
Tentu butuh teknologi canggih dalam membudi daya benih lobster sampai menjadi besar dan Indonesia sedang belajar seperti Vietnam. Sayangnya, kata Antam, Vietnam tak mau berbagi ilmu dalam membudi daya lobster tersebut.
"Mereka punya teknologi yang sudah pasti. Kita sedang belajar, kita belajar. Jujur saja Vietnam nggak mau ngasih ke kita ilmunya, kita bisa rekayasa itu mudah-mudahan. Siapa tahu yang ditahan itu kemarin barang-barang orang-orang Vietnam, nelayannya yang kapalnya gitu ada yang pintar siapa tahu bisa kita kerja," tandasnya.
Simak juga video 'Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Senilai Rp 25 M ke Singapura':