Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang tertekan pandemi COVID-19. Dari data Internasional Civil Aviation Organization (ICAO) menunjukkan bahwa pada tahun 2020 telah terjadi penurunan jumlah penumpang 59-60%.
Data senada juga disampaikan oleh The Internasional Air Transport Association (IATA), yang menyatakan maskapai mengalami penurunan pendapatan sebesar 54,7% pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019.
Berdasarkan kajian INACA White Paper, sektor ini diramal mulai membaik pada awal 2022 untuk penerbangan domestik dan akhir tahun 2023 untuk penerbangan internasional. Oleh karena itu dibutuhkan dukungan pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan, seperti bantuan fiskal untuk mengurangi beban operasional.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja menjelaskan kinerja industri penerbangan tahun 2020 merosot sangat tajam dibanding 2019.
"Misalnya seperti traffic movement turun 43% dari 2,1 juta menjad 1,2 juta, lalu penumpang turun 70% dari 91,6 juta menjadi 35,4 juta, disusul, angkutan kargo turun 65% dari 1,1 juta menjadi 429 ribu ton. Dan juga pada sektor pariwisata, wisman turun 71% dari 16 juta menjadi 4,6 juta wisman," kata dia dalam keterangannya, Kamis (15/4/2021).
Denon menyebutkan kajian INACA White Paper berupa proyeksi pemulihan industri penerbangan berdasarkan hasil pembahasan dengan pihak eksternal melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang telah diselenggarakan pada Februari hingga April 2021.
Dia mengharapkan dengan hasil kajian INACA White Paper ini bisa memberikan gambaran sekaligus langkah yang tepat untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan. Pihaknya juga memberikan informasi terkait aspek-aspek kekuatan dan peluang apa saja yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan dan pemulihan industri.
"Kajian ini nantinya diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan, pemerintah dan maskapai penerbangan, serta para stakeholder penerbangan lainnya, dalam menyusun berbagai strategi dan intervensi untuk memulihkan sektor penerbangan selama dan pasca pandemi COVID-19," jelas dia.